Antropolog Robert Hefner Sebut Muhammadiyah Aset Moral Bagi Bangsa Indonesia
BOLAMP.NET -YOGYAKARTA –
Antropolog asal Baston University Amerika Profesor Robert Hefner mengungkapkan bahwa dirinya sering ditanya tentang bagaimana kondisi muslim di Indonesia.
Hefner yang telah meneliti muslim di Indonesia selama 40 tahun mengungkapkan bahwa muslim di Indonesia yang paling menonjol ialah kultur budaya yang memiliki keistimewaan dan berperan dalam kemaslahatan umum bagi seluruh dunia.
Yang semakin membuat istimewa muslim di Indonesia, lanjut Hefner ialah hadirnya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai perintis organisasi muslim besar di Indonesia dan dunia.
“Muhammadiyah sejak awal berdirinya telah berperan dalam hadirnya negara Indonesia. Yang telah menjadi fokus Muhammadiyah sejak kehadirannya ialah kemaslahatan bagi seluruh umat di dunia,”tutur Hefner dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (15/3) bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kemaslahatan yang telah dilakukan Muhammadiyah melalui kegiatan sosial, bidang kesehatan, dan juga pendidikan.
“Ini adalah ijtihad dan kemaslahatan sumbangan Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia maupun ke seluruh dunia. Muhammadiyah memiliki pandangan bahwa untuk menjalankan agama tidak cukup hanya dengan memprioritaskan diri saja, keistimewaan Muhammadiyah menjalankan cita-cita bangsa Indonesia secara ril lewat pendirian sekolah, rumah sakit, dan lembaga sosial,”jelas Hefner.
Begitu kagumnya Hefner terhadap Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), Ia menyarankan kedua organisasi Islam terbesar ini berhak untuk mendapatkan penghargaan Nobel.
“Saya telah berusaha dan mengimbau kepada pihak Nobel agar Muhamamdiyah dan NU diakui dan diberikan Nobel atas perannya bagi kehidupan umat di seluruh dunia,” jelas Hefner.
Terakhir Hefner juga mengatakan bahwa riwayat hidup Muhammadiyah begitu cemerlang,
“Muhammadiyah dibandingkan dengan ormas apa pun adalah organisasi yang tidak hanya istimewa, tetapi juga luar biasa, dan Muhammadiyah merupakan sebuah aset moral bagi bangsa Indonesia,” tutup Hefner.
( Artikel ini telah terbit 15 maret 2024 di Muhammadyah.or.id)