Bolamp.-Lamongan- Suasana mencekam di jalan Karang Geneng Lamongan, saat terjadi tawuran antara anggota Perguruan silat yang berkonvoi dan warga rabu sore (20/10).

Polisi terpaksa melepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan untuk memukul mundur masa yang beringas, yang diduga diprovokasi anggota Perguruan silat lain.

Dalam vidio amatir yang banyak beredar secara berantai, situasi mencekam terlihat saat ratusan orang berlarian sambil membawa kayu.

Insiden ini terjadi sekitar kawasan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan, anak- anak remaja kebanyakan berbaju hitam saling bekejaran di jalan.

Menurut Kapolres Lamongan AKBP MikoMiko Indrayana, ada tiga korban mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah dan kepalanya.

“Ya, ada 3 korban yang mengalami luka. Dan saat ini sedang dirawat di Puskesmas Karanggeneng,” ujarnya, seperti dikutip suara.com, Rabu (20/10) malam.

Terkait identitas para korban yang mengalami luka parah ini di antaranya berinisial AH, SA, dan NR.

Untuk kronologisnya, insiden ini bermula saat diselenggarakannya pengesahan warga baru perguruan silat Pagar Nusa sekitar pukul 13.00 WIB. Saat pengesahan berlangsung, tampak acara berjalan dengan lancar dan kondusif, serta dalam pengawalan ketat Polres Lamongan.

Namun, menurut AKBP Miko, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi mendapat laporan bahwa ada rombongan konvoi dari warga yang hendak menuju ke lokasi acara pengesahan.

Tak berselang lama, petugas kepolisian bergegas untuk melakukan penyekatan terhadap rombongan konvoi agar mereka kembali ke daerah masing-masing.

“Informasinya, para penggembira (warga yang konvoi) itu datang dari luar daerah, yaitu Mojokerto, Bojonegoro dan Lamongan,” katanya.

Wal hasil bentrokan tersebut lebih dulu pecah. Disinyalir, ada sejumlah oknum yang sengaja melakukan upaya provokasi. “Dari gesekan itu, akhirnya ada tiga korban. Dua di antaranya berasal dari Lamongan dan seorang korban dari Gresik,” kata AKBP Miko.

Mengetahui adanya bentrokan tersebut, Polisi lalu bergerak cepat untuk mengurai dan mendorong mundur para warga yang melakukan konvoi tersebut hingga ke perbatasan Bojonegoro dan Gresik.

AKBP Miko menambahkan, petugas berhasil menjaring 6 (enam) pemuda peserta konvoi yang diketahui sedang melakukan upaya provokasi. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, kemudian dilakukan pendekatan dan diberikan pemahaman.

“Sampai malam ini, polisi belum menentukan tersangka,” katanya menegaskan.

Kendati demikian, AKBP Miko akan memastikan untuk segera memburu dan mencari tersangka yang terlibat dalam insiden bentrokan yang terjadi. “Ini pekerjaan Polres untuk mencari siapa pelakunya,” ujarnya.

Sembari mendalami kasus ini, Polres juga mengaku sedang melakukan konsolidasi dan koordinasi terhadap para pengurus perguruan, mulai dari ranting hingga cabang. Hal ini dilakukan agar tidak terprovokasi dengan adanya kejadian.

“Polisi saat ini juga turun melakukan lidik, Satreskrim bersama Polsek. Percayakan sama polisi,” katanya.

Sebelumnya, di waktu bersamaan, tidak jauh dari lokasi bentrokan sedang terjadi pengesahan perguruan Pagar Nusa (PN) Pondok Pesantren Roudlotul Muta’abbidin Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, Rabu (20/10) yang dihadiri pembesar Lamongan.

Hari ini situasi kembali seperti biasa, namun menyisakan trauma dan rerasanan diantara masyarakat. Mereka kaget dan geram dalam suasana pemulihan kegiatan perekonomian, dibutuhkan ketentraman, keamanan dan kenyamanan. Namun nyatanya berkebalikan dengan harapan kita semua.

Perlu kerja keras, kerja sama dan saling pengertian untuk membangun masyarakat yang ayem tentrem dan bermartabat, agar tercipta kejayaan Lamongan Megilan yang terjanjikan saat kampanye dulu. (Fink)

Mencekam! Tawuran di Karang Geneng Lamongan antara kelompok Perguruan Silat dan Warga
Total Page Visits: 805 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *