Bolamp.-Lamongan- Anggur Jawa lonjong bulat berwarna keunguan menyimpan aneka khasiat untuk tubuh, namanya Juwet, pohon Juwet atau Duwet, nama Latinnya Syzygium Cumini dulu merupakan pohon besar yang banyak ditemui di Indonesia, namun sekarang langka.

Disalah satu desa di Kabupaten Lamongan, Desa Lopang kecamatan Kembangbahu, terdapat kebun dekitar 18 hektare yang masih membudidayakan tanaman Juwet ini hingga berusia 40 an tahun. Salah satunya Umiyati usia 56 th memiliki 5 pohon diantara tanah kebunnya.

Juwet membuat ingatan ini melayang saat tahun 75 an, saat masih duduk di SMP jika hari minggu selalu rame-rame berboncengan sepeda angin, sepeda jengki Phoenix. Kalo istilahnya sekarang kloneng-kloneng menyamakan kesamaan hati, kerenya Pacaran.

Senin siang bersama mas Danar Suwito melantai menuju Lopang, Lantaran kucritani yen kemaren dapat oleh-oleh juwet dari PakYes, Bupati Lamongan yang datang dengan motor trail di Waduk Prijetan Kedungpring. Saat disana Seliut Gowes Comunity lagi Anniversary ke dua, nyepid Pulang pergi sejauh 58 km.

Pak Yes, sapaan akrap Bupati Lamongan mengungkapkan keinginannya untuk dapat mengembangkan kebun tersebut saat berkunjung untuk melakukan wisata petik buah minggu (23/8). Menurutnya kebun juwet ini dapat dijadikan sebagai salah satu wisata unggulan desa.

“Ini buahnya sabgat luar biasa, melebihi anggur, ada kekhasan tersendiri, agak sepet sedikit, dan ini memang sulit ditemui di tempat lain. Untuk itu, ini nanti kita kembangkan terus supaya nanti banyak yang berkunjung. Ya sebagai wisata unggulan desa dan tempat persinggahan teman-teman yang sedang melakukan fun bike atau olahraga bermotor misalnya “, ungkap Bupati energik ini.

” Silahkan kunjungi tempat ini dan nikmati suasana yang sangat luar biasa. Juwet ini sudah tumbuh bertahun-tahun, ada yang usianya 50 tahun, tapi Rata-rata beusia 40 tahun”, lanjutnya saat memetik dengan menggunakan tangga bambu.

Saat berdua menemui mbok Umiyati yang menunggu 5 pohonnya, mulai 2 minggu lalu penghasilan dari juwet ini lumayan besar, disaat ekonomi lagi lesu lantaran covid.

” Inggih pak angsal roto-roto sekawan atus (400 ribu), setunggal mangkok pkastik ngeten regine sedoso ewu ( satu mangkok plastik harganya 10ribu rupiah)”, katanya sambil menghitung uang kertasnya.

” Wah leres pak juwet meniko saget ngobati Diabet, nguataken gusi lan gigi kale trose tonggo-tonggo kangge obatn Lambung”, ujar mbok Umi sambil menawari untuk mencobanya.

Percoyo atau tidak khasiatnya, ini perlu penelitian medic, penelitian laboratorium. Yang penting dinikmati saja buah lokal ini walau ada rasa nyess dilidah dan di gigi.

Yang perlu diperhatikan juga, segera pemerintah desa Lopang membuat petunjuk arah masuk area juwet. Seperti tadi banyak yang bengong dan bingung saat salah satu mobil nasuk area tak bisa berputar.

Ayo kapan maneh lor, wisata keluarga murah meriah tanpa ada Retribusi masuk, dan nyampleng tempate kanggo selfi ria. ( mOnggo dilihat di Youtube ” Wingking Kutho”, jangan lupa di subscribe)

Juwet Lopang, mengandung Rasa Misterius baik untuk Lambung
Total Page Visits: 1419 - Today Page Visits: 4

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *