Bolamp.net – Lamongan-
Berita Kepergian KH Agus Sunyoto, menyimpan duka mendalam bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.

KH Agus Sunyoto merupakan figur yang terkenal sebagai seorang sejarawan berdedikasi tinggi dan tidak ada yang tahu kalau KH. Agus Sunyoto juga seorang Seniman.

“Kami kehilangan orang yang mendedikasikan dirinya untuk sejarah Indonesia, beliau KH Agus Sunyoto adalah orang yang luar biasa komitmennya dalam pelurusan sejarah Indonesia,” kata Sekretaris PWNU Jawa Timur, Akhmad Muzakki pada Bolamp Selasa (27/4).

Akhmad Muzakki mengenang KH Agus Sunyoto sebagai orang yang ahli dalam sejarah. Keilmuannya sangat mumpuni di bidang tersebut. Selain dari sisi pengetahuan keislamannya yang tak perlu diragukan.

KH Agus Sunyoto dikenal mampu menghadirkan sejarah tidak hanya dari perspektif kronologis. Namun, juga menyajikan pemaknaan pada perspektif yang bisa dipahami bahkan generasi muda saat ini.

“Beliau ini ensiklopedi kalau sudah bicara Indonesia. Kami kehilangan sekali. Tidak banyak orang dengan kesabaran dan komitmen dan dedikasi tinggi pada ruang keilmuan itu. Dan KH Agus Sunyoto adalah satu di antara jumlah yang kecil,” tambah Ahmad Muzakki.

KH.Agus Sunyoto pengasuh Pondok Pesantren Global Tarbiyyatul Arifin Pakis Kabupaten Malang. Saat menghubungi pengurus Pesantren, salah saru Ustadzah Suhartini(53) mengatakan sedang menyiapkan tikar guna Tahlilan yang digelar usai sholat taroweh.

” Iya benar pak, kami sedang menyiapkan tikar dan pengeras suara untuk kegiatan tahlilan almarhum KH Agus Sunyoto. Rencana akan digelar usai sholat Taroweh “, ujarnya mengahiri phone.

Lama nian tak berjumpa mas Agus karena sama- sama di Ketintang beliau jurusan Seni rupa, penulis jurusan kimia. Jumpa terahir saat seminar membedah Sejarah Gajah Mada yang aseli wong Lamongan di Pendopo Lokatantra Kota Soto.

Saat 2018 ketemu sebentar di Dermaga Pulau Bawean, sayangnya mas Agus sudah selesai, aku baru datang. Sama- sama eksplor menggali sejarah dan kisah para Tokoh ulama penyebar agama islam pertama di pulau Puteri Bawean.

Ada kisah menarik saat masih mahasiswa saat penelusuran ke Pulau Sempu selatan Malang yang belum seramai sekarang. Ijin dan masuk kawasan pulau ini saja amat sulit waktu itu.

Saat di tengah perjalanan rombongan mas Agus di kelompok depan berenam. Mereka suka guyon dan membicarakan hal-hal aneh dan misterius. Kami berenam juga didampingi Abimanyu dibelakang agak sulit dan terhambat untuk mengejar rombongan pertama.

Saat sudah di camp kami bercerita, yang berbeda dengan yang dialami kelompok mas Agus. Yang dibelakang diberi bau atau aroma pesing, tidak wangi seperti kotoran manusia yang terbakar, dan jalan yang dilewati licin dan berlinet/berlumpur. Akhirnya ketahuan gurauan itu karena ucapan mas agus yang mungkin penguasa alam Sempu dan menumpahkan kejailannya atau pembalasannya pada kelompok kedua.

KH Agus Sunyoto dikenal sebagai seorang penulis, sejarawan, dan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama. Sebelum jadi penulis beliau Seniman lukis alumni ikip Negeri Surabaya 84 yang kini menjadi Unesa ( Universitas Negeri Surabaya)

Di antara karya fenomenalnya yaitu buku Atlas Wali Songo yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara yang tokoh-tokohnya nyata atau tidak sekadar dongeng. Buku tersebut telah dinobatkan sebagai buku nonfiksi terbaik pada 2014.

Selamat jalan KH. Agus Sunyoto, karyamu selalu abadi untuk sebagai bahan referensi dan bandingan dengan penulis yang beda. (Fink)

KH. Agus Sunyoto Meninggal Dunia, “Seniman dan Sejarawan Berdedikasi Tinggi”
Total Page Visits: 1268 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *