Bolamp.net -Lamongan, selasa(24/11)-. Penyair, Sastrawan Viddy AD ( Annuf Chafidi) senin pagi (23/11) di RSM Lamongan menghembuskan nafasnya dan disarekan di Pemakaman Umum desa Laren tepi Bengawan Solo. Masyarakat Satra dan TV kehilangan besar dengan kepergiannya, lelaki hitam kekar telah menorehkan tinta emas di altar Sastra, kepenyairan dan pertelevisian sebelum di melepaskan tugas yang melekatnya untuk berkarya bebas.

Kabar duka dari laren seakan guyonan, karena sebulan ini gak pernah ada tulisan yang menghiasi media sosialku dari Viddy. Dan setiap kuhubungi selalu gagal.

Memory panjang saat bersamanya, berVixion ria menelusuri jejak leluhurnya dari desa Sendang Duwur, desa Sugihan, desa Dadapan sampai dusun ngulakan. Mengunjungi makam-makam kuno desa setempat guna penulisan Novel Pendekar Sendang Derajad seri 7.

Hal paling indah menyusur float away dari Laren menuju Plang wot, masuk dusun Lengor, menuju desa Gelap, dusun Dandu membelah alas jati gung lewang lewung sejauh 9 betahir di Desa Widde. Yang sevelumnya mampir di hutan Trinil dengan pohon akar langit penuh misteri dan asa rasa menakutkan.

Pun memory memutar saat berdua diundang di Kampus Genteng Banyuwangi, dilanjut nGalas Purwo ditemani Begawan Surpo yang Jabrik. Aku yang harus melangkah didepan menyusur sela-sela pohon besar.

” Janc*k (sapaan Suroboyoan) aku ngono luwe tuo tinimbang awakmu Vid”, kataku sambil mengumpat padanya.
” Edan, edan kowe Fin, ndisiki rong wulan wae gaya”, ujar Viddy mbalas debgan bahasa khasnya.

Kepergian Viddy AD menjadi perhatian Dr. Yurohnur Efendi YesBro bergegas takzyah ditemani segenap pengurus DKL ( Dewan Kesenian Lamongan). Mantan Sekda Lamongan ini ternyata teman seperjuangan saat di Pondok Pesantren dan persahabatannya hingga kini.

Karya karya besar Viddy AD banyak dinikmati masyarakat Indonesia khususnya Surabaya, namun juga banyak mengilhami penyair Malaysia dan Brunai Darussalam, karena seringnya doundang sebagai nara sumber maupun Dosen terbang di Kelantan.

Annuf Chafidi yang ngepop dengan nama Viddy AD ( Ali Mahfud Daeri) lahir 2 desember 1961 di desa Laren tepi penyebrangan prahu sebelum berdiri kokoh jembatan beton. Viddy dikenal sebagai Penulis, skenario Drama, film dan Sinetron bahkan Di serial ACI di TPI dulu.

Keterkenalan Viddy AD dijagat dimulai saat menjuarai penulusan puisi. ” Yang membawa Viddy hingga juara tingkat Nasional adalah puisinya berjudul Surabaya, mari bicara empat mata”, ujar mas Yes didepan para pentakzyah.

Ada hal menarik saat Mas Yes mau pulang dihadapan para seniman dan pengurus DKL, berjanji apabila nanti terpilih sebabai Bupati di 9 Desember 2020 nomer urut 2 pas ditengah. Ia memastikan akan membuatkan Gedung Kesenian secara fisik maupun kehidupan dunia seni.

“Gedung kesenian diharapkan menjadi wadah berekspresi, maupun menciptakan iklim yang lebih semarak dan bisa menginspirasi lahirnya seni-seni kreatif yang dapat membangkitkan ekonomi para pekerja seni”, ujar Yurohnur Efendi.

Mati satu tumbuh seribu, kepergian Viddy AD, akan memunculkan penyair, sastrawan Lamongan ke podium yang lebih besar dan terhormat di ajang kanvas Nasional maupun international.
Selamat jalan sahabatku, karyamu akan slalu dikenang dan selalu dalam perbicangan para penyair Nusantara.

“Selamat Jalan Viddy AD, Sastrawan dan Budayawan Nasional asal Laren”
Total Page Visits: 901 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *