Bolamp.net – Lamongan sabtu (21/11)
-. Memasuki halaman Sekolah dengan tatanan bunga dan pohon pohon nan rapi membuat perasaan ingin berlama-lama disini. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya muncul perempuan berseragam batik warna hijau, bawahan warna putih.

Tiada yang menyangka berbadan atletis pakai jilbab, ternyata juara Karateka dan harapan pendekar masa depan. Azza Paramaditha, wanita dua bersaudara kelahiran tahun 2004 memperkenalkan dirinya pada Wartawan Fokus. Azza panggilan akrabnya di massa pandemi covid-19 telah menorehkan satu medali emas, tiga perak dan satu perunggu dari sejumlah kejuaraan karate virtual. Tengah bulan nopember meraih medali perak Kompetisi Olahraga Siswa National (KOSN) cabang Olahraga Karate.

” Mulai October sudah kirim vidionya ditingkat Provinsi, dapat juara dua SMA Putri. Nah juara satu dan dua berhak lolos kebabak final tingkat Nasional, Alhamdulillah saya dapat perak”, ujarnya dengan bangga sambil menunjukkan fotonya saat menerima Piagam dan uang pembinaan dari Kapolres Lamongan AKBP. Harun. SIk.

Meskipun kejuaraan berlangsung secara virtual, sistem penilaian oleh dewan juri total sama seperti kejuaraan pada umumnya. Setiap peserta diwajibkan mengirimkan videonya tanpa ada editan, harus utuh atau langsung bail nomor Kata perorangan atau saat peragaan jurusnya. Saat take video untuk kejuaraan KOSN, Azzah memprakkan dan memperagakan lima jurus Kata dengan durasi 3 menit.

” Saat kemaren saya memperagakan lima jurus Kata yaitu Tomari Basai, Chibana No khu sanku, Gankaku , Anan, Gojushiho Sho” Ujarnya sambil mengingat-ingat jurus Kata. Masih ada yang lainnya misalnya Anandai, San Sai dan lainnya.
” Penilaian dewan juri berdasarkan Gerakan, tehnik, speed dan Power. Untuk video yang saya kirim di tingkat nasional tehniknya lebih tinggi dari pada video yang dikirim ke kejuaraan tingkat Propinsi”, celotehnya disertai senyum manisnya.

( INSPIRASI DARI ADIKNYA)
Azzah Paramaditha merupakan Putri pertama dari pasangan Syahid dan Dewi Wulandari ini mulai belajar saat di SMP kelas satu ( kelas VII), Azza kepincut oleh kepiawaian adik perempuan satu-satunya yang lebih dulu menggeluti karate.
” Adikku lebih percaya diri bila bermain dengan teman-temannya baik teman cewek maupun cowok, akhirnya aku ikut berlatih karate”, akunya sambil tertawa.

Azzah pun berlatih dibawa bimbingan pelatih Samsul Hadi di Desa Mantup Lamongan Selatan, latihan rutin penuh semangat penuh dorongan dari orang tuanya. Dia lebih memilih bermain di nomor Kata dari pada bermain di nomor Kumite atau tanding. Dia merasa nomor Kata lebih cocok dimainkan katateka perempuan karena kemampuan gerakannya lebih luwes.

” Main di nomor Kata, lebih nyaman, Ada Seni tersendiri, dan kelihatan natural jika dimainkan oleh aku yang cewek. Sedangkan kalau main di Kumite ada kontak fisiknya dan ada resiko cidera bila bertarung dengan katateka lain”, terangnya dengan bangga.

Dari sekian kejuaraan yang diikutinya, Azzah punya kesan tersendiri saat Pekan Olahraga National Propinsi (Posprop) VI Jawa Timur 2019, saat dia turun di nomor Kata perorangan putri menjadi satu-satunya atlet karate putri Kabupaten Lamongan yang lolos di babak 5 besar, merasa kaget karena 4 katateka lawannya adalah senior semua.
” Saya kalah karena kemampuan tehnik saya kurang tinggi, dan saya menyadari kalau saya masih awal-awal belajar”, kenangnya untuk semakin rajin berlatih.

Rajin berlatih hampir setiap hari di rumah maupun di Dojo Karebet Sambeng, meraih hasil yang melejit sekaligus membanggakan.
“Saat kejuaraan katateka tingkat nasional life di Na lang awal tahun 2020 sebelum Covid-19 melanda, Saya dapat merebut medali Perunggu, mampu mengatasi lawan-lawan seniornya”, ujarnya dengan bangga.

Azzah Paramaditha kini tercatat sebagai Siswa SMA Negeri 1 Lamongan, Sekolah yang kini di Nahkodai Dr. Sofyan Hadi, MPd, merupakan Siswa masuk dari jalur Prestasi.
Sebelum mengakiri obrolan, Azzah punya obsesi setelah pandemi covid usai, merindukan moment bertanding langsung di depan juri.

“Gini pak, kalau Saya bertanding langsung sangat berpengaruh pada penampilan, jika peragaan langsung Ada rasa geroginya saat di atas matras. Jadi lebih maksimal saat bermain Kata”, tandasnya saat mengakiri wawancara.
Yang kebetulan tanggal 18 nopember itu hari lahirnya Azzah. Selamat Ulang tahun ke 16, didepanmu ditunggu kejuaraan yang bisa membanggakan semuanya.

Azzah Paramaditha, ” SRiKANDI KARATEKA DARI MANTUB”
Total Page Visits: 1347 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *