Bolamp.net  – Lamongan senin (31/8) -.  Membludak peserta gowes Sekar Bawono Deket Agung Sugio Lamongan yang dihelat minggu pagi (30/8) menyisir memutari waduk Gondang dengan jalanan dan panorama indah nian melewati 4 tempat destinasi Pariwisata yang ada dan berdekatan.

Gowes bareng dan Funs lama menghilang lantaran merebaknya virus Corona 19 yang melanda dunia, bersedih membuat bersemangat untuk mempertahankan imun agar tak ikut terserang. Masyarakat menemukan eforia dengan kegiatan back to nature.

Sepeda Onthel, sepeda angin yang lama ditinggal disepelekan, dianggap kuno lan ndesani. Tiba-tiba bagai bom yang meledak semua beralih dan menbidik sepeda roda dua, memburu hunting istilah keren anak milenia.

Sepeda MTB dan sepeda Oemar Bakri ditinggalkan, mereka memburu Seli sepeda lipat. Mereka terpesona dan terobsesi lantaran salah satu seli dari negeri Liverpool menerobos barikade kepabean terselundupkan via Armada udara Negara.

Jalan macet di lapangan Deket Agung  Sendang Buwono jadi saksi bisu  membludaknya pesta gowes lantaran mereka antusias lama tak ada event selama pandemi, mereka memperlihatkan sepeda baru mereka, mereka menguji kemampuan dan ketahanan selama latihan rutin, tak kalah penting tiketnya murah Rp 30 ribu dengan hadiah utama motor Jepang. Mereka menggunakan sepeda lipat, minion, sepeda ontha dan sepeda MTB tentunya.

Dari lapangan menuju Wego tempat rekreasi Wisata Edukasi Gondang and Outbound trus menyusuri hutan yang lumayan nanjak dan berkelok.  Kekanan jalan beraspal menurun tajam menuju dusun sawahan yang menyimpan Kamdowo (makam panjang) yang dikeramatkan.

Dari atas bukit terlihat panorama indah waduk Gondang dengan airnya yang tersisa, lanjut hantaran sawah kebun jagung,  kebun krai dan semongko jalan empuk karena melewati pematang ditengah waduk bila musim hujan.

Waduk yang di resmikan Presiden RI ke 2 Soeharto 1987 ini luar biasa luasnya dan butuh pengerukan karena sedimen nya luar biasa, setelah menyusur Desa Sikidang yang dulunya telah ditenggelamkan, menuju dusun Janglot, kanan kiri hutan jati yang lumayan besar sampai desa Kalitengah.

Ketahanan tubuh dan kekuatan sepeda benar-benar diuji kwalitasnya karena medan yang dilalui sampai pos 2 dengan suguhan buah semongko warna kuning. Dilanjut menuruni bukit ke bibir Gondang sisi barat, hingga finish.

” Wah luar biasa medannya mas, menguras stamina dan konsentrasi “, kata Shopia penggowes Bojonegoro datang dengan rombongannya, merasa enjoi dan terhibur lantaran dirumah seperti terpenjara.

Penggowes Kandang Semangkon Pantura punya pendapat beda. ” Lumayan cak menang, tapi jik kalah karo saat menjelahah waduk Gondang ini sampai ke Gunung Ratu tempat Sinare ibunda Gajah Mada saat Sejala 6 dulu”, katanya dengan semangat yang kuat dan tak terlihat lelah.

Setelah hiburan dan pembagian pengundian dari hadiah hiburan hingga  hadiah utama terlaksana. Ada raut wajahnya  gembira namun banyak kecewa lantaran hadiah uramanya motor Jepang kena Subandi dari  kelompok penggowes P2CC Lamongan.

Semoga disambung dengan acara gowes bareng lebih greng lebih greget, tapi tetap menggunakan protokol kesehatan seperti yang selalu didengung-dengungkan saat ini. ( Arifin Katiq  )

” Menelusuri relung Dataran dan Hutan Waduk Gondang Sugio Lamongan “
Total Page Visits: 1844 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *