Bolamp. – Lamongan (minggu 12/7)- Rombongan ika smada, ikatan keluarga SMAN 2 Lamongan mengadakan gowes bersama dari sekretariat jalan Soewoko menyusur jalan jalan kota dan desa sejauh 10 kilometeran dengan menggunakan sepeda MTB, Sepeda lipat maupun Minion dengan variasi yang enak dipandang finish di dusun Kaotan desa Sendangrejo Kecamatan Lamongan,

Rombongan gayeng tertib lalu lintas, dengan ritme dan irama gemulai terlihat baku lengan panjang warna warni menunjukkan kebersamaan. Setiap peserta wajib menggunakan masker yang menutup mulut dan hidung dan menjaga jarak selama perjalanan, tertib lalulintas.

Setelah lelah karena jalanan desa yang dilalui keras, ada lobang dan berdebu, terhibur setelah memasuki halaman Rumah YuSeh, wanita baya penyedia makanan khas desa ini dan menjadi ikon masakan Lamongan selain soto ayam dan tahu campurnya.

Semua happy, bahagia penuh senyum lantaran kerongkongan terisi dengan makanan  pembuka buah mulut, buah pisang masih menempel pohonnya. Minunannya pun khas, aneka minum desa yang bisa dipercaya untuk menguatkan ketahan tubuh dengan bahan rempah yang subur dihalaman rumah warga Kaotan.

” Ayo cak monggo dimulai, monggo diincipi, monggo dipun dahar makanan khas kita, Nasi Boranan”, kata ketua panitia Solich CBrull pada teman ika smada dan simpatisan.

” Ah… Uenak banget, mana Silinya? Wah ketemu bandeng”, kata neng Tien dengan sopan tidak seperti biasanya karena didampingi suaminya yang suwidak.

Ikan sili merupakan ikan khas tepi muara bengawan Solo yang tandingnya, ikan pipih tipis, berduri kecil dengan kulit tebal, nyampleng sekali uenak nya bila di panggang dan dimasukkan bumbu bali khas nasgor.

Selain sili di dalam tempat panci besar berisi ikan bandeng, ayam dan udang dan bumbu bali khas ada gorengan daun bawang, aromanya….

Sedangkan diatasnya ada ikan ayam digoreng, otak otak, rempeyek ikan empoek dari tepung beras maupun dari ketela pohong yang digoreng belum lagi krawu , kulupan bunga turi dan sambel lethok warna kuning nanti gurih.

Pokoknya haram hukumnya bagi warga Lamongan atau warga yang pernah tinggal di lamongan kalau pulang tidak menyisipkan waktunya untuk menyantap Basbor, yang di pincuk dan biasanya enjoi tidak pakai sendok saat memakannya.

Dan bagi masyarakat yang ingin belajar memasak  cara pembuatan dan bumbunya mudah didapatkan. Kuliner makanan khas boleh di coba sesekali bila ke kota barat Surabaya  ini penuh pesona lidah. (Arifin Katiq)

 

 

IKASMADA makan bareng “NASI BORANAN” di Dusun Kaotan Lamongan
Total Page Visits: 1445 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *