Bolamp.net -Lamongan. Hujan tanpa hentinya Rabu sore(8/4) melanda wilayah Lamongan hingga malam hari disertai petir bersautan membuat waduk Takeran Kecamatan Tikung tidak mampu menampung air hujan. Melubernya air ini membuat warga sekitarnya kalang kabut, untungnya sawah warga sudah dipanen padinya.
Besarnya air yang meluber tidak diimbangi oleh lancarnya air dikali, sungai dangkal ditambah tanggulnya semakin rendah dan semakin sempit karena olah orang orang yang punya tanah disekitarnya.
Saat gowes menggunakan Seli sepeda lipat berempat, betapa terkejutnya banyak antrian motor dan mobil kecil di timur desa Pule, tepatnya di rest area taman Rondo Kuning. Seperti liukan ular menari dihamparan luas, air menyeberang jalan dari sisi selatan membelah jalan kabupaten menuju kecamatan Sarirejo yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik.
Banjir besar ini tidak seperti biasanya hampir sepanjang jalan desa Pule hingga dusun Culik yang berseberangan desa Lenjer kecamatan Tikung Lamongan. Menjadi tontonan dan mainan anak anak kecil, dengan riangnya mandi ala anak desa.
“Ada hiburan pak, ngawasi dua anak mandi dipinggir jalan mumpung liburan”, kata Dyaroh ibu muda dari desa kacangan dengan jeans vasah selututnya.
” Photo photo pak, mumpung ada sampean bisa mejeng di media”, kata Salsa anak baru gede riang bersama 5 temannya basa basa ria. Banyaknya mobil kecil terbaru yang mogok menjadi tontonan gratis, sekaligus menunjukan tidak hilangnya kegotong royongan masyarakat desa.
Banjir panjang hari ini, membuat susah sekaligus senang dari sudut yang berbeda sekaligus memunculkan rasa empati sesamanya.
Saat ramainya orang orang lewat guna menghadiri acara macem macem, serta ditunggui oleh Camat Tikung Zubairi dan Sekcamnya. ” Iya cak , banjir kali ini besar karena hujan semalam sehingga waduk Takeran tidak muat dan akhirnya meluber sampai sini”, ujar Zubairi yang tetap menggunakan masker.
Peran anggota TNI terlihat menonjol untuk mengatur arus , sekaligus meminta para pengguna bermotor kecil tidak meneruskan perjalanan dan mencari jalur alternatih bila menuju Kecamatan Sarirejo.
” Pagi pak, ati ati ya kalo mengabadikan moment banjir ini”, kata serda Bobby, anggota Koramil Tikung dengan ramahnya. Beberapa anggota TNI ini dengan ramah saling senyum dan sapa,serta selalu nenjaga ke hati-hatian pada pengguna jalan.
Semoga aparat lain yang lebih berkompeten untuk mengatur dan mengawasi banjir rutin desa Pule ini secepatnya datang dan tahu tugasnya ditengah merebaknya Covid-19. Begitupula banjir segera surut dan pemda Lamongan segera berbenah terutama masalah jalan yang rusak. (Arifin Katiq)