Lamongan. Bolamp.
Hujan lebat siang hari disertai angin beliung mengejutkan aktivitas warga kota Lamongan, menumbangkan beberapa pohon besar.
Suasana keseharian di daerah Lamongan sejak 3 nopember lalu panasnya bukan main, menyebabkan konsumsi air minum kemasan bertambah. Panasnya udara siang hari menambah beban tersendiri bagi penderita penyakit pernafasan dan penyakit kulit. Hujan yang dinantipun tak kunjung datang, kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari semakin menipis.
Tiba-tiba hujan yang dinantipun datang, namun disertai angin kencang yang meliuk. Hal ini menyebabkan beberapa warga tidak siap dengan kedatangannya. Asti merasa gelisah sampai dia harus membeli jas hujan dengan berlari, guna mengurus SKCK. ” Iya pak, saya harus ke kantor Polisi mengurus SKCK sebagai persaratan mengikuti sekeksi ASN yang segera dibuka”, katanya dengan baju agak basah.
” Ah … Untung sanget pak, becak kulo sampun kulo pindahaken. Jatuko becak kulo kinging tumbange pohon niku”, kata Askur pengayuh becak Bela pada awak Bolamp, sambil menunjukkan batang pohon tumbang di jalan Lamongrejo jalan poros menuju alon-alon depan kantor Pemda yang baru diresmikan minggu bertepatan dengan hari Pahlawan.
SUASANA DI SMASA. Selain tumbangnya beberapa pohon besar di jalan Lamongrejo, pohon trembesi yang usianya sudah belasan tahun juga roboh dan tumbang di SMA Negeri 1 Lamongan. Robohnya pohon trembesi itu sampai mengenai 5 sepeda motor baru milik siswa kelas XI, dua motor Jepang terbaru lumayan parah, bagian depannya remuk kena hantaman batang pohon.
” Saya takut dan kwatir pak, jangan jangan nanti terputus internetnya”, kata Foumaida siswa kelas XII mipa 5 saat mengikuti simulasi UNBK secara online. Beda dengan Salsa S pemilik Scoopy putih dengan wajah habis menangis melihat kendaraannya yang tak utuh lagi.
Saat awak Bolamp datang sudah datang Joko dengan 3 anak buahnya dengan membawa sensho gergaji mesin, guna memotong batang pohon trembesi dengan cekatan menyelesaikan pekerjaannya. (fink)