Bolamp.net -Lamongan-
Mengandung msnfaat yang urgen saat Lamongan di dapuk sebagai tuan rumah penyelenggara puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN 2023) yakni perihal penanganan banjir tahunan di wilayah Bengawan Njero yang juga merupakan salah satu bencana yang terjadi di berbagai daerah di tanah air.

Menjadi tuan rumah peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2023, Pemerintah Kabupaten Lamongan sangat beruntung, karena dihadiahi 1 unit pompa mobile oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bahwa pompa mobile yang diberikan akan difungsikan untuk normalisasi saluran air dan pengendalian banjir yang setiap tahun masih menjadi momok masyarakat, khususnya masyarakat sekitar bantaran sungai Bengawan Solo.

“Sebagai daerah yang dilintasi aliran sungai Bengawan Solo, Kabupaten Lamongan terus prioritaskan mitigasi bencana banjir yang tiap tahun melanda. Terlebih adanya bantuan dari BNPB berupa pompa mobile tentu sangat bermanfaat untuk pengendalian banjir di wilayah Lamongan,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat menyampaikan sambutan, Selasa (16/5) di Pendopo Kecamatan Karangbinangun Lamongan.

Diterangkan oleh pak Yes saat melaporkan kegiatan simulasi mandiri di Kabupaten Lamongan, bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan tidak bertindak sendirian dalam melakukan mitigasi bencana alam. Untuk wujudkan pemaksimalan mitigasi bencana, Kota Soto libatkan masyarakat dengan cara memberikan edukasi berupa kegiatan simulasi mandiri di 4 desa yakni Desa Bulutigo Kecamatan Laren, Desa Parengan Kecamatan Maduran, Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun, Pasar Desa Blawi, pelajar Madrasah Aliyah Bahrul Ulum dan juga di Rumah Sakit Intan Medika.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga telah melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mitigasi bencana alam diantaranya ialah menanam 1.500 bambu petung dibantaran sungai Mengkuli bersama seluruh warga mulai dari anak-anak hingga lansia dan pengukuhkan 1.627 pengurus pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Hipa, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan Induk perkumpulan petani pemakai air (IP3A), yangmana guna mendukung Lamongan dalam menjaga kelestarian alam, menjaga aset sumber daya air, dan juga menjaga ketahanan pangan.

Hadir untuk membuka kegiatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Muhadjir Effendy memberikan arahan kepada Pemerintah wilayah yang dialiri sungai Bengawan Solo agar melakukan penekanan aspek siaga pada bencana alam maupun non alam.

Dimana Pemerintah Daerah tersebut harus memasukkan kurikulum siaga bencana alam pada daerah tersebut dalam mata pelajaran sekolah. Menurutnya, kurikulum praktis tersebut sangat berpengaruh pada mental anak saat menghadapi bencana alam.

“Penekanan aspek siaga bencana harus dimulai sejak dini, seharusnya terdapat kurikulum praktisi siaga bencana di setiap sekolah yang rawan terjadi bencana. Di dalam kurikulum tersebut harus berisi praktik mulai dari pencegah hingga menghadapi bencana alam,” tutur Muhadjir.

Dalam laporannya Ketua BNPB Suharyanto menegaskan agar edukasi dan realisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana serta mitigasi bencana rutin dilakukan setahun sekali, bukan hanya saat HKBN. Karena dampaknya sangat berpengaruh bagi keselamatan masyarakat.

HKBN tahun ini mengambil fokus pada sungai, dimana sudah dimulai sejak pagi tadi dengan acara sarasehan bencana alam pada sungai, dan dilanjutkan dengan simulasi mandiri oleh 7 wikayah yang dilintasi sungai Bengawan Solo yakni Blora, Sragen, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Gresik secara virtual, menanam pohon bersama Konsulat Jenderal Australia, dan akan ditutup dengan panggung hiburan rakyat.( Danar S/FinK)

Tuan Rumah HKBN 23, Solusi menemukan Mengatasi Banjir Rutin
Total Page Visits: 469 - Today Page Visits: 3

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *