Bolamp.net. -Lamongan-
Kedatangan ratusan petani tambak Lamongan menggeruduk Graha Pupuk Indonesia yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto,perlu dicermati secara arif Jumat (13/1/23).

Para petani tambak tersebut bersama-sama datang ke gudang pupuk dengan mengendarai sepeda motor. Mereka berniat membeli pupuk bukan untuk demo atau protes karena susahnya pupuk di Lamongan.

“Kedatangan kami ke sini untuk membeli pupuk karena sudah 2 bulan ini kami tidak mendapatkan pupuk sama sekali,” kata salah seorang petani tambak, Zakaria saat berada di Graha Pupuk Indonesia.

Zakaria mengungkapkan, mereka sudah berusaha untuk mencari pupuk ke distributor, agen dan kios pupuk. Namun pupuk yang diinginkan petani tambak ternyata tidak tersedia.
Dia menjelaskan, perikanan tambak di Lamongan mengandalkan pupuk untuk tumbuh kembang ikan, karena lahan tambak yang ada di Lamongan berbeda dengan lahan tambak yang ada di daerah-daerah lain.

“Kami datang ke sini juga karena terpaksa, karena yang kami tahu ini adalah gudang pupuk dan juga ada banyak pupuk di dalam sana,” ujarnya.

Para petani tambak sangat berharap bisa mendapatkan pupuk. Sebab kalau tidak, ikan-ikan di tambaknya tidak akan bisa tumbuh besar dan ujungnya tidak bisa dipanen.

Sayangnya, kedatangan petani ke gudang pupuk untuk mendapatkan pupuk seperti yang mereka inginkan itu bertepuk sebelah tangan.

Pengelola gudang pupuk mengaku, pupuk yang ada di gudang tersebut diperuntukkan bagi distributor dan agen. Sehingga petani tambak tidak bisa membeli secara langsung ke gudang.

“Pupuk yang ada di gudang ini adalah barang milik negara yang setiap penjualan dalam pengawasan negara karena termasuk dalam barang bersubsidi. Kami tidak bisa mengeluarkan pupuk karena memang tidak bisa,” kata Vicky, salah seorang pegawai Gudang atau Graha Pupuk Indonesia.

Vicky menjelaskan, sesuai SK dari pemerintah pusat, sudah 2 tahun ini jatah pupuk untuk perikanan mulai dari Kecamatan Glagah hingga ke Kecamatan Karanggeneng telah dihentikan. sehingga pihaknya tidak bisa menyalurkan pupuk ke petani tambak.

“Kalau dulu dimasukkan dalam Kementerian Pertanian sehingga bisa dapat jatah pupuk, sekarang perikanan ikut di Kementerian KKP. Kami yang ada di Graha ini hanya penyedia, meskipun di sini ada (pupuk) tapi ini bukan jatahnya perikanan,” tuturnya.

Karena terbentur peraturan dari pemerintah, dialog antara petani tambak Lamongan dengan pihak pengelola Graha Pupuk Indonesia yang difasilitasi oleh polisi itu pun menemui jalan buntu. Para petani tambak pun membubarkan diri tanpa membawa hasil apapun.

Derita petani tambak Lamongan terasakan, selain. Langkanya pupuk selama 2 bulan ini, juga pengaruh iklim dengan seringnya hujan sore hari menyebabkan ikan di tambah terhambat perkembangan dan beratnya ikan kala di panen. (Fink)

Pupuk Langka, Ratusan petani Gruduk Gudang Pupuk Indonesia
Total Page Visits: 410 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *