Bolamp. -Lamongan- Irfan Petani milenial menanam aneka jenis melon dengan konsep urban farming di jalan Made anyar ( jl. Sukarno-Hatta) pinggir kota Lamongan, hasilnya menjanjikan.

Menandai panen “Melon Mbegidak”, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi , Wakil Bupati Abdul Rouf, Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur dan Sekda Moh. Nalikan melakukan petik melon, Jumat pagi (5/11).

Urban farming, merupakan istilah yang dipakai untuk kegiatan berkebun secara mandiri, merupakan solusi pemanfaatan lahan terbatas di tengah padatnya wilayah perkotaan.

“Saya yakin, generasi milenial akan cukup menyenangi cara pertanian holtikultura ini, karena tidak terlalu ribet, praktis dan sesuai dengan dengan sense anak muda. Ini akan menjadi ketertarikan baru anak muda untuk bisa bertani dengan baik,” ungkap Bupati Yes di sela-sela panen melon.

Pak Yes juga mengungkapkan, sebagaimana yang dicanangkan Pemkab Lamongan terkait suport komoditas pertanian khususnya non-padi. Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat menanam tanaman selain padi untuk menyesuaikan musim.

” Artinya, komoditas holtikultura dan non padi ini terus didorong supaya penghasilan petani ini terus terjaga dan pemanfaatan lahan ini semakin baik di Lamongan. Karena terbukti bahwa tanaman apa saja bisa tumbuh dan bisa menghasilkan di Lamongan ” Ujar pak Yes yang didampingi istrinya dan  Sunu Elcidi.

Menyinggung distribusi pemasaran, menurutnya tidak perlu diragukan. Lamongan memiliki Pasar Agrobis Babat untuk mempermudah pendistribusian hasil panen.

Selain dapat didistribusikan melalui pasar, model pemasaran dengan memetik secara langsung di tempat sebagai mana kegiatan panen melon hari ini juga sangat unik dan banyak diminati.

“Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi yang turut menggairahkan kita semua untuk bertanam holtikultura, memanfaatkan lahan pekarangan. Jadi tidak ada pekarangan yang nganggur,” pesan dan harapan Bupati Yes.

Sebelum rombongan Bupati datang, Irfan mengatakan, melon yang ditanam di lahan pekarangan pinggir Kota Lamongan miliknya ini memiliki jenis yang beda dan menjadi kualitas swalayan.

“Sambil belajar, melihat kualitas tanaman. Sementara ini kami menanam Merlin F1, Pertiwi, New Kinanti dan Glamour. Melon Glamour, New Kinanti, Merlin F1 ini kelasnya swalayan, kalau Pertiwi ini seperti yang biasanya di pasar. Nilai tester kemanisannya juga di atas 11. Standarnya 10,” kata Irfan.

Irfan berkelakar, melon hasil tanam dengan konsep urban farming ini dijamin membuat penikmatnya telap-telepable bahkan nggrangsangable.

“Meski tumbuh di musim penghujan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena melon ini tetap memiliki rasa yang manis semanis madu dengan tekstur crunchy dan harga terjangkau”, ujarnya sambil menunjuk bulatan melon yang gumandul.

Petani Milenial Lamongan Panen Melon, dengan Konsep Urban Farming
Total Page Visits: 5273 - Today Page Visits: 9

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *