Bolamp.net – Lamongan- Hampir 3 minggu masyarakat sisi Bengawan nJero dari Kecamatan Karang Geneng, Turi, Kali Tengah, Deket, Karang Binangun dan Glagah terkepung oleh banjir tahunan dari barat berujung di Rolak(rumah pompa) Kuro.
Berbagai upaya pemerintah Kabaupaten Lamongan bermitra dengan Kepolisian, Kodim 0812 Lamongan, dan organisasi kepemudaan/kemasyarakatan bahu membahu mengurai benang lusuh yang selalu membuat pusing semua lapisan masyarakat Lamongan.
Salah satu usaha dengan memusnahkan dan mengambil gulma enceng gondok dengan alat berat Backhoe Amphibi yang perkasa, peninggian jalan poros desa dengan pedel(batu kapur) secara gotong royong, bantuan beras, pemnbuatan dapur umum, siaga kesehatan dan mulai muncul simpatisan masyarakat untuk menyapa dengan membagi sembako.
Salah satu usaha yang patut diacungi jempol dan menjadi inspirasi untuk ditindak lanjuti adalah pembagian sembako kerja bareng Pengowes Sepeda lipat usia Top (Seliut community LA) dengan Kodim 0812 yang langsung dikomando Letkol. Inf. Sidik Wiyono. Membagi 300 bingkisan plus untuk warga Janggan Desa Pomahan Kecamatan Turi dengan menggunakan sepeda pancal seli dan MTB berseragam putih hitam.
” Kita harus hati-hati, kita sapa warga dengan sopan dan tidak menunjukkan evoria dengan kata-kata yang bisa menyinggung perasaan”, kata Dandim saat mau berangkat di halaman rumah dinasnya.
Rombongan sekitar 32 anggota Seliut mulai menuju TKP, lewat jalan Raya Babat beriringan dua dua dengan tertib dan tetap menggunakan prokes dan masker. Dari jalan raya kekanan menuju desa Gabus hingga desa Kemlagi Gede kecamatan turi jalanan paving stone hingga aspal mulus.
Masuk Desa Kemlagi Gede sampe Kemlagi Lor terlihat jalanan seperti sungai, aspal berair sejauh 2,4 km keutara semakin dalam, hingga poros roda tak terlihat. Konsentrasi tinggi dibutuhkan agar tidak oleng, atau tergelincir karena licin.
Disepanjang jalan sapaan dan salam dari masyarakat sangat antusias, mereka meminta kita hati-hati jangan sampai jatuh atau tergelincir. Cess… Kritt suara rem cak Duki tiba tiba membuat kaget penggowes dibelakangnya. Ban depannya masuk lobang jalan cor pecah tengah yang tak terlihat.
Dengan Susah payah,jalanan cor yang berlubang dan pecah menganga, menambah tingkat kesulitan dan konsentrasi tinggi. Akhirnya rombongan Seliut sampai Balai Desa Pomahan, desa yang berpenduduk 1324 warga dakam 3 dusun, rombongan disambut Kades Hasan Basri, Danramil Turi Kapten. Inf Yanto dan perwakilan warga yang sudah menunggu.
Terlihat masyarakat sini walau desanya dikepung air, rumah dan sekolah sebagaian kemasukan air, tambaknya bagai lautan berpembatas waring biru, sangat tabah dan tangguh menghadapi sapaan alam untuk tetap berfikir jernih.
Usai sapaan kekerabatan dengan seremonial dibalai desa dengan wajah ramah khas desa yang alami bukan dibuat-buat saat mendengar sambutan Dandim Lamongan.
” Bapak, ibu dan saudaraku warga Lamongan (termasuk saya) dalam menghadapi banjir ini mari kita tetap ceria, menjaga kondisi tubuh agar tak sakit. Sebenarnya banjir disini sudah dibicarakan ditingkat pusat, dan mestinya sudah mulai ditangani tahun 2020. Namun karena pandemi Covid-19 ada penundaan, semoga kedepan segera turun dana untuk memperbaiki infrastructur disini sehingga banjir semakin menjauh”, ujar Letkol. Inf Sidik Wiyono,
” Pokoknya saya minta pemerintah sesegera untuk memperbaiiki dan meninggikan jalan desa kita, kasihan anak-anak kita gak bisa bersekolah”, pinta ischa, wanita putih bertai lalat dipipi kiranya saat bersama menikmati makan nasi putih, sambel korek goreng mujaer dan anak bandeng.
Setelah pembagian sembako yang diserahkan ke warga dan usai sambung rasa, rombongan Dandim dan Seliut dilanjut ke timur menyusuri jalan banjir yang licin sampai perbatasan desa Somawinangun kecamatan Karang Binangun. Disini betul- betul dibutuhkan jam terbang yang mumpuni dusegala medan, butuh konsentrasi, butuh stamina prima, butuh kejelian dengan mata bathin lantaran jalan licin, berlobang dan pecah dengan ketinggian air sampai ban ukuran 26, sepeda lipat yang umumnya van radial amat membahayakan.
Dari dusun Luntas perjalan pulang kekota Lamongan sejauh 5,3km dilalui dengan santai dan entengnya. Ikuti petualangan menyusur jalanan banjir licin dari dusun Melawe diedisi berikutnya. (FinKatiq)