Bolamp.net -Lamongan. Deretan becak motor (betor) dan Bela (becak le’e Lamongan) berjejer rapi membentuk huruf O bersanding dengan Ojol maupun ojman, menunggu kedatangan Bupati rombongan guna memperoleh bingkisan sembako dan masker untuk meringankan beban ekonomi yang menurun akibat penyebaran Corvid-19.
Antrian di dalam pasar burung jalan Kusuma Bangsa ini dikondisikan untuk becak dan ojek serta para dhu’afa sekitar pasar, berlangsung sabar tertib karena Bupati beserta forkopimda membagi di 5 titik pembagian dalam kota.
” Ya ditunggu mawon pak, kan para pejabate trose mbagi wonten 5 wilayah di kecamatan kota”, kata si Kriting Hartono yang menggunakan betor mesin nippon . Yang berarti ditunggu saja pak, katanya bapak-bapak pejabat membagi di 5 wilayah kecamatan kota.
Saat bolamp menemui Kabid Sarana dan Prasarana kantor Dinas Perhunungan Yoyok Krisyanto yang didampingi Pardi Ploso Wahyu stafnya mengatakan, ” Disini kami menyiapkan 200 bingkusan sembako dan masker, khususnya para bapak pembawa becak motor dan ojek serta masyarakat yang sering bersosialisasi di lokasi ini pak”.
Wing wing muing… Sirine dari pengawal Satuan Pamong Projo menuju tekape. Semua wajah terlihat senyum saat Bapake dan pejabat masuk area dengan tetap bermasker, rasa senang saat berita corona ini menjadi hantu dipikirannya.
Dengan tertib dan sigap penuh hormat mereka merasa diuwongke para tukang becak, ojek dan masyarakat mendapat bingkisan berupa beras, gula pasir, minyak kelapa dan mie kering kemasan senilai 200an ribu rupiah dan masker.
Aksi sosial Forkopimda dan gugus tugas Percepatan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lamongan ini dipimpin Bupati H. Fadeli. MM, didampingi Kapolres Akbp Harun, Dandim 0812 Letkol inf Sidik Wiyono, wabup Kartika Hidayati dan DR. H. Yurohnur Efendi selaku Sekda Lamongan membagikan 1.000 bingkisan sembako dan 1.200 masker di 5 wilayah dalam kecamatan kota.
Dilanjut meninjau pelaksanaan rapid test yang telah disiapkan dalam aksi sosial ini. Sebanyak20 rapid test Covid-19 telah disiapkan, dan hasil test menyatakan kesemuanya negatif. (Arifin Katiq)