Bolamp.net -Lamongan. Pemerintah Kabupaten Lamongan , Polres dan Kodim 0812 kerja bareng melakukan penyemprotan secara serentak, sebagai salah satu usaha memutus mata rantai penyebaran virus Corona di wilayah Lamongan.
Kerja bareng penyemperotan desinfektan ini dimulai jumat(27/3) menjalar dan diikuti oleh hampir seluruh wilayah Lamongan hingga pelodok RT. Dengan menggunakan mobil damkar dan mobil canonball milik polisi yang dimodif guna penyemprotan.
Sebanyal 12 unit mobil damkar sudah disiapkan secara serentak guna menyapu bersih jalanan dikota Soto ini. ” Penyemprotan cairan desinfektan ini salah satu upaya kami untuk meminimslisir penyebaran covid19. Saya harap masyarakat tetap tenang dan tidak panik’, ucap Bupati Fadeli saat memberangkatkan tim penyemprotan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 didepan Pendopo Lokatantra.
Kegiatan ini dihadiri Kapolres AKBP Harun, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wibisono, wabup Kartoka Hidayati, Sekretaris Daerah Dr. Yurohnur Efendi seksligus Ketua Gugus Tugas.
Pada kesempatan itu Bupati Fadeli menghimbau pada masyarakat Lamongan yang saat ini berada di luar daerah, untuk tidak dulu kembali ke Lamongan. Begitu pula bagi masyarakat yang saat ini berada didalam daerah, untuk menaha diri agar tidak meninggalkan desanya di wilayah Lamongan. ” Jadilah pahlawan anak cucu kita”, ujar Bupati di tahun terahir jabatan untuk periode kedua ini.
Gaung bertambahnya penderita Covid19, diikuti sejumlah pasien yang meninggal dan pasien yang berhasil disembuhkan. Kekhawatiran sekaligus kesadaran yang tumbuh guna mencegah perkembangan virus Corona ini, semakin meluas dengan diikuti penyemprotan wilayah huniannya.
Memunculkan kreatif sekaligus kompetetif agar desanya, RW maupun RTnya tidak dikatakan tertinggal, dan untuk menaikkan gengsinya, maka mereka berbondong bondong membuat bilik penyemprotan untuk warga.
Muncul protek yang sedikit berlebihan atau ikut-ikutan menutup jalan kampungnya, padahal itu satu satunya jalan penghubung antar dusun dan fesa tersebut.
” Ngapunten , bapak dan mas-mas tidak bisa lewat sini”, kata wardi salah satu penjaga masuk dusun Rancang kencono pada kami berlima penggowes rutin . Akhirnya harus memutar 5 km menuju desa Kembangbahu guna mencicipi ikan kuthok di warung hijau.
Sepanjang yang kami lalui, suasana desa yang indah dengan menguningnya permadani kuning kehijauan padi yang siap panen. Namun suasana berita yang begitu miris beredar seenaknya, membuat warga juga ada rasa takut keluar untuk memanen padinya.
Secara serentak pengurus Kantor desa dibantu petugas puskesmas dan babinsa guna penyemprotan. Akhirnya berhenti di warung dusun Taker Klating, istirahat guna mengatur stamina dan mencicipi tempe goreng dengan lombok tinggal memetik.
” Sueger tenan cak pink, banyu kendi ini”, kata Joko Rupiadi sambil mengangkat kendi sebelum kopi jahe disuguhkan.
Perjalan kali ini kembali dengan ngetrek kecepatan guna bisa mengikuti sholat duhur berjamaah di Masjid Namira, masjid kebanggaan warga Lamongan. Semoga perjalan hari ini bisa menyehatkan diri dengan mengkonsumsi sinar ultra violet Betha, makanan betgizi, taat dengan physical distante, menjaga jarak dan selalu setia diam dirumah, dan tidak bersentuhan dengan orang yang belum dikenalnya serta melaporkan keluarganya, tetangganya yang berasal dari zone merah.
Semoga Corona cepat berlalu , meninggalkan kita semua, berangsur pulih membaik kehidupan sosial, keagamaan, maupun ekonomi. Secepatnya menggeliat seperti semula. (Arifin Katiq)