Bolamp.net. Lamongan – Ribuan petani tambak dari 8 kecamatan di Lamongan  kamis (6/2) turun ke jalan. Mereka berkumpul di halaman GOR jalan Basuki Lamongan hendak long march menuju gedung DPRD dan Pemkab Lamongan, memprotes tidak mendapat jatah pupuk bersubsidi.

Apa yang pernah di tulis dalam jangka jayabaya, polahe wong cilik koyok gabah den interi  seperti gabah yang berputar dalam ayunan tempeh bambu. Seperti pagi ini dari 8 kecamatan petani tambak yang datang menggunakan mobil bak terbuka, stasion wagon maupun truk dengan sepanduk macem macem.  Mereka menjerit lantaran tambak yang berisi ikan tawar tak terpupuk lantaran langkanya.

Mereka membawa poster dan spanduk yang berisi tuntutan, baik tulisan tangan maupun yang tercetak rapi dan berwarna. ” Negoro rugi Goro goro korupsi dudu goro goro petani”, ” Nek buuh tok diopeni, nek gak butuh ditinggal’ . Ada juga, “Subsidi dicabut Petani tambak Semaput”,  ” Permentan nomir 1 tahun 2020 Mateni wong tambakan”.

Selain aneka poster, petani tambak ini juga memperagakan gerakan teatrikal dengan menggelosoh dilantai dengan mulut menyuarakan penderitaan. Tepuk aplous bersautan  menyuarakan kegelisahan, keteraneayaan, ketidak berpihakan pada kawulo alit dan lainnya.

Koordinator demo Yusuf Padli mengatakan didepan peserta dg suara lantang, mengajak demo secara santun dan tertib. ” Yang kita lawan adalah Permentan nomer 1 tahun 2020, mari berjalan teratur menuju gedung DPRD dan kantor Pemkan dengan tertib dan teratur’.

” Permentan ini tidak memboleh petani tambak untuk mrmperoleh puouj bersubsidi, sehingga kamipun tidak bisa memperoleh pupuk”, kata Yusuf Padli selanjutnya.

Sepanjang jalan Basuki Rahmat menjadi ajang dan tontonan warga Groyok, Rangge, Sawahan, Ngaglik dan Bandung  lantaran orasi dan gerakan para petani tambak yang mengundang simpatik dengan suara orasi dan gerakan selama perjalanan.

Suasana sempat memanas saat didepan kantor Wakil Rakyat, permintaan wakil pendemo untuk bertemu wakilnya, kurang terespon atau low respon. Dalam orasinya, Permentan nomor 1 terang-terangan menyebut sub sektor perikanan budidaya ikan tawar atau tambak, tidak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi. Padahal budidaya tambak di Lamongan hanya bisa dilakukan bila ada pemupukan yang ideal.

Massa akhirnya mengajak Abdul Ghofur ketua DPRD dan sejumlah anggota berjalan kaki menuju Pemkab Lamongan sekitar 200 meter setelah memberi penguatan. “Kami mendukung aksi petambak ini”, katabya dengan santun.

Aksi long march ini mendapat kawalan ketat dan simpatik dari jajaran Polres Lamongan yang dikomando Kapolres Lamongan AKBP Harun. Sampai di depan kantor Pemda yang baru massa semakin tenang lantaran ditemui langsung bapake arek arek Lamongan. Pihaknya sudah sebulan ini melakukan usaha dengan berkirim surat ke Kementrian Pertanian dan juga Presiden Joko Widodo.

“Hadirnya panjenengan semua yang hadir ini memberikan dorongan semangat kepada kami. Hari ini kami sampaikan ke pemerintah pusat untuk secepatnya merevisi atau mengganti atau memberikan jatah khusus untuk petani tambak yang ada di Lamongan”, kata Fadeli selaku Bupati sembari meminta dukungannya dan memohon pulang kembali kerumah dengan tertib, lancar .  (Arifin Katiq).

 

Ribuan Petambak Lamongan, Demo turun jalan menolak Permentan no 1 2020
Total Page Visits: 1686 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *