Bolamp.net -Lamongan–
Kabut putih dan isak tangis menyelimuti rumah duka, di Dusun Kalianyar Sukomulyo kecamatan kota Lamongan saat menunggu jenazah Anwar dan putranya yang masih di RS Muhammadiyah Lamongan.
Kecelakaan maut di perlintasan kereta api tak berpalang pintu terjadi di Lamongan. Kali ini Kereta api (KA) Jayabaya menabrak mobil sedan jenis Timor yang dikemudikan Bapak dan seorang anak laki-lakinya. Kejadian itu terjadi, Selasa (18/4/2023), sekitar pukul 15.23 WIB.
Akibatnya, dua penumpang sedan ini meninggal dunia di TKP karena tergencet bodi mobil.
Data yang dihimpun media ini, kedua korban meninggal dunia adalah bapak dan anak yakni Anwar (48) dan Arsy Syahrizal Wisanggeni (7), warga Gang Kalianyar, Kelurahan Suko Mulyo, Kecamatan Lamongan.
Dari saksi mata, sebut saja Bowo, mobil sedan yang dikemudikan Anwar ini diketahui hendak ke masuk ke Dusun Plalangan, Desa Ploso Wahyu, Kec. Lamongan kota.
Pria ini mengetahui detik-detik sebelum mobil itu dihantam KA. Saat melintas , ban sedan yang ditumpangi korban sempat “selip” atau terjebak dan tak bisa bergerak.
Nahasnya, dari arah timur ke barat meluncur KA dengan nomor Log CC 2061312 tujuan Pasar Turi Surabaya menuju Pasar Senen dengan masinis, Agus Tri (35) dengan asisten masinis Nofen. Akibat tabrakan itu, mobil sedan nopol S 1649 PK ini pun sempat terseret sekitar 250 meter.
“Sebelum kejadian, mobil Timor itu ban bagian belakang muser ae (berputar saja) tapi tidak bergerak,” kata Tomo, salah satu saksi di lokasi.
Upaya paksa Anwar menggenjot mobilnya agar berhasil melintas tidak membuahkan hasil. Maka seper sekian waktu, Duarrr….KA yang melaju dengan kecepatan tinggi menghantam mobil sedan itu.
Akibatnya, mobil sedan yang nahas mengalami kerusakan cukup parah hingga tak berbentuk. Hampir separuh badan Timor hancur, sedang 2 penumpang yang terdorong di dalam mobil berhasil di evakuasi dalam keadaan sudah meninggal.
Korban dibawa ke kamar jenazah RS Muhammadiyah Lamongan radius 400 meter dari TKP, guna urusan kecelakaan.
Dihimbau saat melintas rel KA terutama yang belum berpalang pintu, pengguna jalan harus memperhatikan etika berkendaraan dengan rambu-ranbu yang sudah tertulis. (Danar S/FinK)