Bolamp. -Lamongan – Sepekan terakhir, banjir kali Bengawan Njero kembali merendam jalan poros antar Kecamatan Sukodadi – Paciran, tepatnya di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah. Bahkan, saat ini kondisi air lebih tinggi dari sebelumnya.

Saat melintas Desa Sunge Lebak masuk wilayah Pucangro saat Gowes dari Karang  Geneng , harus melewati jalan banjir yang menggenangi jalan poros tersebut setinggi kurang lebih 50 centimeter. Akibatnya, kondisi jalan sepanjang lebih kurang 700 meter di Desa Pucangro ini juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Rusaknya jalan poros ini yang diapit sungai sebelah timur dan Rowo Kalianyar sebelah barat, berpotensi membahayakan para pengguna jalan karena terperosok banyaknya lubang yang menganga. Bahkan, mesin motor pengguna jalan sering mengalami kemacetan saat menerjang banjir di jalan setempat.

Salah seorang guru di MA Matholiul Anwar (Mawar) Simo Sungelebak Kecamatan Karanggeneng, Fauzan mengatakan, demi mengantisipasi agar tak ada siswanya yang menjadi korban karena terjatuh, kini pihak sekolah telah menyediakan kendaraan khusus.

Menurutnya, kendaraan tersebut digunakan sebagai moda transportasi antar jemput siswa di sekolahnya agar lebih aman saat melintasi banjir.

“Untuk anak-anak MA Matholiul Anwar kita sediakan armada penjemputan (khusus) dari wilayah selatan Rawa Pucangro, karena jalur sepeda motor sudah sangat berat, khususnya untuk anak putri,” ujar Fauzan kepada awak Media, Senin (24/1/22).

Kini, dengan adanya kendaraan khusus tersebut, pihak sekolah dan orang tua siswa tak perlu khawatir lagi. Pasalnya, para siswa tak perlu bersusah payah menerjang banjir dan jalan yang semakin rusak parah tersebut.

“Inggih (iya). Banjir kali ini pun kelihatannya lebih parah dari tahun kemarin,” imbuh Fauzan, sambil menceritakan banjir tahun 2021 Siswanya bergotong royong dengan mengutuk pedel depan Sekolah.

Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Lamongan, Ipda Hadi Siswanto menuturkan, jika saat ini pihak kepolisian telah memasang garis polisi di pinggir jalan Pucangro.

Pasalnya, banjir yang masih belum teratasi tersebut mengharuskan kendaraan bermotor harus ekstra berhati-hati saat melintas. Jika salah memilih jalur, para pengguna jalan bisa terperosok dan tercebur ke kali yang berada tepat di timur jalan.

“Pemasangan garis polisi di pinggir jalan ini diberikan agar semua kendaraan yang melintas mengetahui. Sehingga pengendara motor yang berusaha lewat jalur pinggir tak lagi khawatir salah jalur dan tercebur ke sungai,” terang Ipda Hadi.

Semoga ada perhatian dari Pemda tingkat 1 dan Pemerintah Kabupaten Lamongan sesegera mungkin menguruk/ meninggikan dengan sirtu sekitar 1 meteran agar transportasi lancar dan roda ekonomi tetap melaju.

  1. Tidak seperti tahun kemarin hanya meninggikan tanggul rowo sebelah barat, padahal luapan air dari kali Bengawan Njero dari sebelah utara. (Riq/Fin)
Menyiasati Banjir agar siswanya busa masuk, MA Mawar menyediaksn Bus Sekolah
Total Page Visits: 1110 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *