Bolamp.net Lamongan – Ternyata Kabupaten Lamongan banyak menyimpan koleksi kitab bersejarah. Salah satunya Kitab Amjah. Sebuah manuskrip kuno berisi tentang kisah 25 nabi. Kitab ini masih tersimpan rapi di Museum Sunan Drajat Paciran Lamongan.
Sekilas, kitab Amjah ini memang tak berbeda dengan buku atau kitab-kitab lainnya. Ukurannya pun hampir sama dengan buku yang ada saat ini. Namun, kekunoan manuskrip kitab Amjah ini baru bisa dilihat saat membuka satu per satu halaman kitab tersebut dengan penuh kehati-hatian.
Gerutan kekunoan kitab tersebut makin terlihat dari kondisi kertasnya yang sudah mulai usang berwana coklat, sehingga dibutuhkan kehati-hatian dan tangan dingin untuk membuka lembar demi lembar kitab Amjah.
“Usia kitab belum kita ketahui dan masih dalam kajian,” kata Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan Miftah Alamuddin.
Miftah mengatakan, kitab itu hingga kini belum diketahui siapa pengarang dan kapan kitab ini dibuat. Kitab Amjah ini, menurut Miftah, menggunakan tulisan Bahasa Jawa kuno dengan aksara pegon.
“Hingga kini belum diketahui siapa pengarang dan tahun pembuatannya. Dua-duanya ini yang masih dalam tahap kajian. Aksara hurufnya pegon berbahasa Jawa kuno,” ujar Miftah menyebut huruf dan bahasa dalam manuskrip tersebut. Untuk mengetahui dan mengungkap lebih mendalam soal naskah kuno ini, pihaknya melibatkan Tim Ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang sudah berlangsung sejak 8 April 2021.
“Dengan menggandeng tim ahli UGM, diharapkan kajian Kitab Amjah ini bisa terungkap satu per satu,” tutur Miftah Alamudin (15/1).
Semoga secepatnya team dari UGM ini bisa mentranslate kedalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dan dalam wujud lembaran digital, sehingga nantinya masyarakat luas dan generasi Milenial dapat mempelajarinya dan mengetahui karya Adiluhung nenek moyangnya. Serta masyarakat semakin kerap untuk mengunjungi museum Sunan Drajad dan Perpustakaan Publik, sesuai
program 100 hari Bupati Yes dalam bidang literasi one days one book. (ES/Fink)