Bolamp.net -Lamongan- Rabu (6/21) Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak dan Bupati Lamongan, Fadeli menjawab keluhan masyarakat pengguna jalan raya Pucuk -Lamongan- Gresik dengan cara mengendarai motor roda dua bersama rombongan.
Didampingi kepala OPD terkait, Emil dan Fadeli berhenti ditiap titik jalan debgan kerusakan serius dan lubang- lubang jalan termasuk di perlintasan Kereta Api dekan terminal Lamongan.
” Akan segera dikomunikasikan dengan dirjen kereta api dan PT. kAI. Harapannya segera diputuskan desain yang diusulkan dan sebenarnya PU telah menyiapkan desain khusus untuk yang perlintasan”, ujar Emil saat berhenti dibarat Perlintasan.
Setelah menikmati jalanan rusak dari perbatasan Gresik Lamongan hingga kearah Pucuk, Emil Dardak sempat memuji Fadeli tentang hafalnya titik pusat kerusakan jalan Nasional ini.
“Pakai motor itu tujuannya agar tahu titik-titik mana yang kondisinya serius , dan ternyata pak Bupati hafal betul titik-titiknya. Kedepan ada 6 titk yang akan ditambal oleh Balai, sembari menunggu pengerjaan yang lebih fundamental, lebih besar yang akan dilakuka dalam waktu dekat”, ujar Emil dengan mimik serius.
Menurut Fadeli rekonstruksi keeusakan jalan sepanjang perbatasan Gresik hingga Kecamatan Pucuk seharusnya bertahap dan selesai sebelum akhir desember 2020 , namun karena curah hujan di lamongan juga suasana pandemi covid-19.
” Saya meminta percepatan penanganan dan pemeliharaan segera dituntaskan. Seharusnya bulan lalu sudah selesai, namun curah hujan memang cukup tinggi. Banyak genangan di perlintasan yang dilalui kendaraan jadi rusak lagi”, ujar Fadeli.
Semoga penambalan secepatnya terealisasi, dan tidak asal tambal sehingga rusak lagi. Kepercayaan masyarakat kecil yang setiap hari menggunakan aktifitas jalan ini perlu segera mendapat tanggapan usai penelusuran Wabup Jatim yang peduli wong cilik ini.
Penambalan dengan tehnik yang dimiliki para tehnisi jalan yang mulus, awet akan menimbulkan kepercayaan, bukan sebaliknya asal-asalan yang semakin membuat parahnya Jalan tang setiap hari dilalui. (Arifin Katiq)