Spirit HJL Ke-454, Kirab Pataka dan Pasamuan Agung

Bolamp.net -Lamongan-
Makna Hari Jadi atau Ulang Tahun bagi sebuah kota, selalu mengingatkan kepada semua warganya, tentang arti dari sejarah perjalanan hidup masa laku, perjuangan para tokoh pendahulu yang merintisnya, serta tokoh saat ini sebagai evaluasi kegiatan hidup di masa kini serta strategi untuk kehidupan yang kebih baik di waktu mendatang.

Ketiga dimensi waktu tersebut selalu menjadi perenungan bagi setiap Hari Jadi bagi kota manapun, termasuk Ulang Tahun sebuah Pemerintahan Kota seperti Lamongan yang kini tengah merayakannya pada tanggal 26 Mei 2023 ini telah berusia 454 tahun.

Dari pantauan media ini, rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-454 yang dilaksanakan hari Jumat (26/5/2023) kemarin, sesuai roundown dimulai pukul 13.00 WIB, dengan diawali upacara pembukaan selubung pataka lambang daerah, dan pemasangan oncer sesanti.

Bertempat di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lamongan, dengan dilakukan penyerahan pataka Lamongan oleh Ketua DPRD Lamongan, Abdul Ghofur kepada Bupati Lamongan, H.Yuhronur Efendi.

Setelah dari Gedung DPRD acara dilanjutkan dengan kirab lambang daerah menuju Pendopo Lokatantra Lamongan. Dari gedung wakil rakyat inilah selubung pataka lambang daerah ini diarak dan disemayamkan di Pendopo Lokatantra.

Acara kirab Pataka tersebut dihadiri Bupati Lamongan beserta istri dengan menaiki kereta khusus setelah mobil pasukan pembawa Pataka.

Disusul Ketua DPRD Lamongan, Wabup, Sekda, Kapolres Lamongan, Dandim 0812, Ketua Kejaksaan, Ketua PN, beserta jajaran Forkopimda Lamongan, serta Wakil Ketua beserta Anggota DPRD Lamongan, kepala OPD, Kepala SMA/SMK.

Beberapa komunitas seniman juga ikut dalam iring-iringan kirab melalui rute yang sudah ditentukan menuju Pendopo Lokatantra. Sementara di beberapa titik, digelar berbagai penampilan kesenian tradisional seperti jaran jenggo, barongsai, hadrah, angklung, reog, akustik, jaranan hingga jidor menjadi suguhan atraktif menyambut iring-iringan di 24 titik simpul jalan yang mampu menarik antusias warga masyarakat untuk turut menyaksikannya.

Sesampainya di Pendopo Lokatantra, dilakukan prosesi Upacara Pasamuan Agung untuk menyemayamkan Lambang Daerah Lamongan. Diawali dengan Tari Adara Purwa atau Tari Pangayubagya, yakni tari khas Kabupaten Lamongan yakni Tari Kiprah Balun dan Tari Muji Sesanti. Ada pula Tarian Adara Purwa untuk penyambutan tamu. Disusul Sendratari Mahapralaya Airlangga yang mengisahkan tentang Kejayaan Lamongan di masa Sri Maharaja Airlangga.

Dalam sambutannya, Bupati Lamongan H. Yuhrohnur Efendi (Pak Yes) yang secara khas menggunakan bahasa asli Lamongan (Jawa Timur), itu mengajak untuk mengenang dan merefleksikan jejak kekayaan pemimpin terdahulu. Bupati, menceritakan kilas balik sejarah nama Lamongan yang berasal dari sebutan Adipati pertama Lamongan Ranggahadi, yaitu sosok yang mampu nggulowentah (ngeramut, ngerumat, ngemong) terbukti berhasil mengubah peradaban masyarakat menjadi adem, ayem, tentrem dan relegius.

“Nami Lamongan, kanthi mangun patrap pemimpin, Mbah Lamong tansah nuladani lan ngemong, ugi sosok Airlangga, Gajah Mada lan Joko Tingkir ingkang dipun kenal kanthi keuletan lan kaprawiranipun.

Sunan Drajat lan Sunan Sendang Duwur ingkang dipun kenal kalian kearifan lan roso welas asihipun. Tokoh-tokoh kasebat sampun dodos tonggak kejayaan Lamongan ing mongsonipun lan mugi dados lelandhesanipun spiritual masyarakat Lamongan,” ucapnya.

Arti: Nama Lamongan dengan konstruksi karakter kepemimpinan Mbah Lamong yang selalu meneladani dan sosok Airlangga, Gajah Mada dan Joko Tingkir yang sudah dikenal keuletan dan keberaniannya. Sunan Drajat dan Sunan Sindang Duwur yang dikenal dengan kearifan dan welas asihnya menjadi landasan spiritual masyarakat.

Masih dalam sambutannya menggunakan bahasa Jawa (dialek Lamongan, red) ibu, Pak Yes menyampaikan pada hari jadi ke 454 ini, Pemkab Lamongan mengangkat tema “Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan”, tema tersebut relevan dengan tokoh-tokoh Lamongan yang mampu menorehkan tonggak kejayaan masa lampau di tengah-tengah keberagaman dan kemajemukan budaya masyarakat.

Sedangkan Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur, melalui tema Merajut Harmoni untuk Lomongan Megilan, membuktikan bahwa pentingnya harmonisasi untuk pembangunan sehingga kinerja menjadi peningkat dan lebih baik di berbagai sektor sehingga masyarakat tetap merasakan pemerintahan dalam pembangunan Kabupaten Lamongan ini.

Untuk itu, Beliau mengajak seluruh pihak bersama-sama bekerja keras untuk mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan.

“Saya mengajak semua pihak tokoh masyarakat, perangkat daerah, TNI, Polri dan seluruh stakeholder serta masyarakat Kabupaten Lamongan untuk bersama-sama bekerja keras untuk pembangunan Lamongan. Semoga dengan momentum hari jadi Lamongan ini Lamongan senantiasa mendapatkan keberkatan dari Allah SWT dalam mewujudkan cita-cita bersama,” tutur Ketua DPRD Lamongan. (Danar S/Fink)

Harmoni Semesta Alam, Menuju Kejayaan
Total Page Visits: 402 - Today Page Visits: 2

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *