Bolamp.net -Lamongan minggu(20/12)- Minggu pagi berkerumun orang-orang membawa peralatan sederhana, cangkul, linggis, sabit maupun bendo di jalan kulon dusun Sawo Desa Sumberjo Kecamatan Kota Lamongan.
Hujan deras rabu siang(16/12) yang mengguyur kota Lamongan membuat kalang kabut masyarakat. Hujan lebat tiada henti disertai angin menerpa, membuat banjir dalam kota juga daerah selatannya menyebabkan sawah dan tambak sekilas seperti lautan tak berbatas.

Banjir… Kata itu mengingatkan puluhan tahun lalu saat kota Soto ini terkenal dengan banjir tiap tahun dibantaran Bengawan Solo. Ada evoria dengan air melimpah ini, anak-anak kecil bermain air, mulai clurutan, bluron atau main bola air. Ada sumpah serapah, ada tangisan lantaran padi yang mulai ditanam hancur atau busuk terendam, ada galau petani tambak lantaran baru menebar benih ikan sekarang ambyar semburat kemana air mengalir.

Ada umpatan saling menyalahkan, padahal masyarakat kebanyakan juga turut andil dengan membuang sampah sembarangan dan membuang disaluran air tiap harinya. Pembuat kebijakan sanitasi, drainase dan saluran trotoar bawah mampet sementara di atas mengkilap dengan tehnik drainase yang awut-awutan. Ditambah lagi jalur air dari Lamongan kota menuju utara rel kereta api yang menyempit, alibat ulah pemilik lahan yang tiap tahun menggerogotinya.

Masyarakat dusun Sawo Desa Sumberjo, patut dicontoh masih utuh sifat kegotong royongannya, bersatu padu mencari akar mampetnya saluran air sebagai penghambat mandeknya air dari desa Rancang Kencono yang melewati wilayahnya.

Kepala Desa Sumberjo, Sumantri dibantu Babinsa, tokoh masyarakat, bagian Kesra dan dihadiri camat Kota Lamongan Fatkur Rozi yang baru sembuh dari penyakit virus yang melanda dunia memberi semangat dan mengapresiasi masyarakat dusun Sawu dan sekitarnya.

” Ayo dulur dulur kita aktifkan gotong royong, kita mulai hari ini biar tanah kita terhindar dari banjir, terhindar dari penyakit dan selalu berbudaya bersih. Mari kita rame- rame memperbaiki saluran ini keutara sampai jalan raya depan Polsek Kota”, ujar Sumantri mewakili Camat Rozi.

Masyarakat berjalan di pematang saluran air secara berurutan tanpa dikomando, dan langsung turun ke saluran air, ada yang mencangkul, ada yang pakai tangan untuk mengambil lumpur, ada yang babati atau motong pohon klorak atau pohon pohon yang menghambatnya.

Tidak sampai satu jam kerja bakti mlipir saluran air penghambat dan penyebab lambatnya banjir minggu ini, dan terlihat baik dan airpun mengalir dengan indahnya.

Usai kerja bakti, para petani duduk bergerombol tetap berjarak untuk menikmati kopi dan jajanan yang dibawa masyarakat dan enjoi lagi mereka menikmati rokok kreteknya aneka merk, dengan kepulan asap nan happy.

Semoga kerja gotong royong yang dikemas seperti Program Padat Karya Terpadu ini perlu diikuti oleh warga desa yang lain. Kita patut mengapresiasi Camat Rozi yang varu pulih dari sakitnya, bisa berkumpul ditengah warganya.
Menunggu tauladan para pemimpin kita untuk selalu didepan didalam kemaslahatan ummat, bukan didepan untuk menelikung rakyat yang lagi dirundung kesusahan. (Arifin Katiq)

Kerja Bakti Mlipir Saluran Air Penyebab Banjir Lamongan Kulon Kali
Total Page Visits: 1112 - Today Page Visits: 1

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *