Bolamp.  – Lamongan senin (17/8) -.  Hari ini tanggal 17 Agustus selalu rame dan hidmad dalam melaksanakan upacara bendera hari Kemerdekaan RI ke 75. Kali ini melakukan di atas gunung Citro Kendalisodo Wonokoyo yang penuh misteri dan tinggi aura mistisnya.

Untuk menuju kesana harus betul betul dibutuhkan stamina dan niat yang lurus, karena medan yang dilalui dengan sepeda angin, sepeda mtb  harus dengan persiapan prima.

Karena upacara bendera saat ini secara virtual dan dibatasi pesertanya dengan aturan protokol kesehatan yang ketat. Pagi ini berempat berkeinginan untuk melakukan doa tepat detik-detik Proklamasi sedikit berbeda menuju route yang lumayan jauh dari lamongan kota melalui 5 kecamatan dengan jalanan bervariasi.

Bersama Joko R, Anto P dan mbah Farid berangkat via jalan makadam menuju Kecamatan Kembang bahu, jalanan beraspal naik turun sampai telon Sukobendu. Istirahat sambil sarapan Rawon untuk menambah stamina, maklum sudah menempuh 20,5 km.

08.45 langsung tancap gas melalui jalan beton cor menanjak dilanjut membelah hutan jati. Kini menuju desa Wudi jalan paving stone menurun amat tajam, perlu kehati-hatian dan konsentrasi ekstra agar tidak jatuh.

Usai menempuh jalan berbatu tajam kembali masuk hutan jati lebat, asri sejuk angin sumilir tapi tetap waspada. Duh gusti kemana arah jalan ini karena bercabang?

” Jangan kekiri pak tua salah, mestinya kita ke kanan”, kata Anthok pada pak tua Farid . Kekanan  membelah  hutan  berumput sudah sekiloan mengurut jalan setapak, untungnya ketemu penggendong rumput kita disuruh balik dan jalur kekiri tadi yang benar.

Luar biasa di puncak lor melihat pemandangan eksotik sinar mentari yang panas menerobos di sela-sela ranting dan daun jati. Dari jauh terlihat puncak batu cadas yang eksotik benar.

Setelah perjalanan 45 mnit tibalah disisi utara dan berhenti sebentar. Terasa ada getar halus menyapa tengkuk, ada getar bulu kuduk. Tak lupa berdoa dan minta ijin numpang lewat untuk menyapa area berbatu dan aura mistisnya.

” Cak pink, ati ati penghuni ghoib nya disini galak2″, kata pak tua. Subhanallah.. Allahu akbar luar biasa pemandangan dan tatanan baru baru ini di tengah hutan yang lumayan angker ini.  Cabut dirasa usai ilang penat dan photo photo usai, ada seperti pohon melingkar dengan akar-akar saling mengait mirip pohon estroya di Trinil Wide Brondong.

Tepat pukul 10.00 masuk area puncak gunung Citro, puncak yang luas seperti segoro kayangan dengan aroma belerang keluar dari tanah membentu seperti lautan biru. Sumber air kethek sebagai campuran bahan pembuatan krupuk puli.

” Injih pak, saben dinten kulo mendeteksi toyo garam ini sampai ham lima sore “, kata Suwadji dengan motor jepang nya memuat 3 juragan.

Tepat 10.05 berempat berdoa dan memohon pada Allah agar bencana virus segera menyingkir dan kehidupan kembali normal seperti dulu, masyarakat Indonesia dijauhkan dari fitnah dan kekufuran dari dalam, memunculkan kejujuran yang hakiki.

Ditempat ini boleh bersuka cita namun ada ingatan agar menjaga tempat dari tumindak asusila seperti yang tertulis di gardu satu-satunya sebagai peneduh pendatang.

Tempat ini bukan sekedar bersuka cita sambil menikmati indahnya alam. Tetapi tempat ini lebih untuk bersukacita sambil berdoa memohon kepada sang Pencipta. Tidak ada kenistaan ditempat ini, oleh karenanya jangan bertindak, berbuat dan berperilaku nista ditempat ini. Surodiro joyo Jaya ningrat lebur dining pangastuti. Himbauan ini mohon diperhatikan.

Setelah itu berempat meninggalkan segoro kayangan menuju desa Wonokoyo dan mampir di tetua desa ini sambil minum kopi dan pisang susu mateng suluh.

Pak Daryono kaget bukan kepalang, setelah diceritakan dan menanyakan perihal puncak Kendalisodo yang angker. Tidak percaya kalau Bolamp berhasil memotret dan berfoto ria disitu.

” Wah kok bisa jadi yo pak, biasanya tempat itu susah dan tidak bisa dipotret.  Biasanya kabur hasil potretnya “, kata mbah Daryono dengan heran sambil memandang satu persatu.

  • Setelah diteliti dan diamati, memang ada satu foto yang disebelah kanan bawah batuan keras dan taham membentuk seperti manusia laki dan pinggirnya ada wanita yang menunduk.  Waallahi a’lam bishshowab, rahasia Allah SWT yang maha luar biasa. (Arifin Katiq)
Detik-detik Proklamasi, ” Panjatkan Doa di puncak gunung Citro Kedalisodo lamongan
Total Page Visits: 1185 - Today Page Visits: 2

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *