Lamongan,Bolamp.
Barisan rapi anak-anak SMAN 1 Lamongan di lapangan tengah dalam upacara senin sekaligus memperingati Hari Guru Nasional berlangsung tertib, hidmad dan tenang. Matahari pun tersenyum mengiringi lagu hymne Guru dengan suara yang menyentuh hati, Guru selalu di hati di muridnya.
Peringatan Hari Guru Nasional kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, semenjak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kendalikan oleh Nadiem Anwar Makarim yang sebelumnya sukses mengendalikan Gojek Indonesia. Kawula muda penuh konsep, inovatif untuk menjadi inspiratif. Dalam mandegani PendidikanNasiaonal, Nadiem Anwar Makarim masih menunggu uluran tangan, pendapat para ahli pendidknan, pemerhati pendidikan untuk kemajuan dunia Pandidikan di Indonesia. Dalam Sambutannya di Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 Nopember, tidak mengumbar janji namun memberi kebebasan yang dimulai dari satuan terbawah, Guru dan muridnya.
Dalam sambutan tertulis yang dibuatnya sendir isebanyak 2 lembar, ” Saya tidak akan membuat janji janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia”, dalam sambutannya di halaman 2. ” Namun perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berahir dari Guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah”, lanjut Mendikbud.
Usai upacara , segenap siswa SMAN 1 Lamongan berbondong-bondong memberikan setangkai bunga kepada H. Kiswanto. M.Pd selaku Kepala Sekolah yang berpakaian baju PGRI bersongkok Nasional. Dilanjut pemberian bunga kepada Guru dengan ketulusan , kepolosan serta keihlasannya dilanjut foto bersama dengan wali kelasnya. Terima kasih bapak ibu Guru jasamu takkan ternilai sepanjang masa, ilmumu akan abadi walau guru merupakan Pahlawan tanpa tanda jasa.
Banyak apresiasi yang diberikan atas sambuatan Menteri Pendidikan dan Kebudayan. Aneka pendapat dan tanggapan yang beragam, yang pro dan kontra, semua itu agar pendidikan Indonesia tidak stagnan dan semakin terpacu untuk maju. Seperti tanggapan pemerhati pendidikan Indra Charismiadji, para guru menghadapi tantangan berat dalam menjalankan arahan Mendikbud Nadiem anwar Makarim.
” Tantangan terberat bagi Guru dalam menjalankan arahan Mendikbud, karena mereka menghadapi atasan mereka yang sayangnya bukan mas Menteri melainkan Kepala Daerah”, ujar Indra di Jakarta, minggu 24 nopember 2019. ia menambahkan para guru sulit menolak jika kepala dinas Pendidikan atau Kepala Daerah meminta agar mereka mengisi dokumen . ( fin katiq)