BOLAMP. NET – BANYUWANGI –
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, melakukan perbaikan Jalan  Gumitir atau ruas Sumberjati – batas Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Km. 233+500 atau yang sering di kenal sebagai tikungan Mbah Singo.

Hal itu dilakukan pihak BBPJN Jatim – Bali karena salah satu titik rawan kecelakaan dan longsoran yang memerlukan penanganan serius dan segera.

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali, Gunadi Antariksa, kegiatan preservasi Jalan Nasional merupakan amanat peraturan perundangan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU), atau dalam hal ini melalui BBPJN Jawa Timur-Bali, untuk menyelenggarakan jalan yang berkeselamatan.

“Pihak kami telah membuat analisa risiko proyek dan mitigasi risiko yang mencakup potensi bahaya manuver alat berat bore pile akibat lebar jalan yang sempit, risiko benturan dengan pengguna jalan, hingga keterlambatan material akibat kemacetan. Semua faktor ini menjadikan penutupan total jalan sebagai opsi paling aman,” kata Gunadi.

Lebih lanjut Gunadi, mengungkapkan penutupan itu untuk menjamin keselamatan pengguna jalan serta kelancaran kegiatan perbaikan, dan tentunya penutupan jalan tersebut akan berdampak pada arus lalu lintas Jember – Banyuwangi atau sebaliknya.

“Merujuk UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, BBPJN Jawa Timur – Bali dalam melaksanakan preservasi jalan wajib menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” pungkasnya.

Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan preservasi di ruas Jalan Gumitir perlu mengedepankan aspek keamanan dan juga keselamatan bagi para pengguna jalan.

Sementara itu, sebagai solusi Dishub Kabupaten Jember dan instansi terkait telah menyiapkan rekayasa lalu lintas  rute pengalihan arus lalu lintas untuk memastikan kelancaran dan keselamatan mobilitas pengguna jalan, yang mana rute alternatif tersebut.

Akibat penutupan jalur tersebut, kemacetan parah terjadi di jalur Situbondo-Banyuwangi menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur, Kamis (24/7/2025) kemarin.

Penutupan Jalur Gumitir  menghubungkan Banyuwangi – Jember, Jawa Timur, serta adanya pembatasan angkutan di Pelabuhan Ketapang, semakin memperparah antrean kendaraan.

Kemacetan terpantau di sekitar Pelabuhan Ketapang Kabupaten Banyuwangi. Meski terputus-putus, ekor kemacetan berada di jalan Alas Baluran, perbatasan Situbondo – Banyuwangi. Kemacetan didominasi kendaraan truk-truk besar.

Kemacetan terpantau merata dari Alas Baluran hingga Pelabuhan Ketapang. Jalur di aplikasi mayoritas merah yang artinya macet padat. Beberapa simpul pertigaan juga terlihat stagnan.

Kendaraan truk besar harus menunggu hingga berjam-jam untuk bisa bergerak beberapa ratus meter.

Sebagai solusi, Dishub Kabupaten Jember dan instansi terkait telah menyiapkan rekayasa lalu lintas yaitu rute pengalihan arus lalu lintas untuk memastikan kelancaran dan keselamatan mobilitas pengguna jalan, yang mana rute alternatif tersebut adalah :

1. Kendaraan roda empat atau lebih dari arah Barat (Surabaya ) disarankan dari Simpang 4 Mangli dapat belok kiri ke arah Sukorambi, melewati Patrang RS. Soebandi menuju arah Bondowoso.

2. Kendaraan roda 2, 4, dan 6 dengan muatan di bawah 15 ton, diarahkan melalui jalur Bondowoso Situbondo.

3. Kendaraan berat dengan muatan di atas 15 ton, disarankan melintasi jalur Probolinggo Situbondo.

Dishub Jember menghimbau untuk pengguna jalan dapatnya tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas, rambu petunjuk jalur alternatif dan instruksi dari petugas di lapangan demi kelancaran lalu lintas.

Pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melintasi jalur alternatif yang tersebut di atas, Hindari berkendara di malam hari terutama di area minim penerangan. Prioritaskan keselamatan dalam setiap perjalanan, terutama di medan jalur pengalihan yang sempit dan berliku.

Pihak Dishub Jember juga mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan mengajak seluruh pengguna jalan untuk turut mendukung proses perbaikan jalan demi kelancaran dan keselamatan bersama.▪︎(FENPOSMO).