BOLAMP. NET -LAMONGAN-.  Guru guru berdiri rapi berpakaian hitam putih batik PGRI dibarisan depan,  dihadapannya berjajar rapi membentuk barisan guna mengikuti Upacara Hari Guru Indonesia, Senin (25.11.2024)

Riuh sekali anak anak SMA N jl Veteran mendatangi gurunya, khususnya guru guru yang berkenan, menyentuh hati milenia memberikan bunga, bingkisan untuk guru tercintanya, Ada yang l ain tahun ini banyak berjajar bunga bunga ucapan  dr masyarakat atau partner sekolah itu.

Guru yang sebenarnya manusia biasa, namun punya tugas mulia, karena mempersiapkan generasi kedepan untuk kemajuan dan kehormatan Negaranya,  masyarakat maupun keluarganya. Namun ahir ahir ini citra guru dirusak, dibuat kalah- kalahan, menjadi kelinci percobaan elit-elit atas yang tak menguasai kewilayahan pengajaran dan pendidikan.

Dalam 8 tahun ini guru bingung, cemas, bosan dengan aturan aturan yang baru dan memberatkan, bukan karena ilmu mengajarnya namun masalah administrasi dan alat mengajar yang menyita waktu mengajarnya.

Para pendiri bangsa ini banyak sekali arti dan pentingnya peran dan fungsi Guru di Negara ini. Ing ngarsa sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, Jika masyarakat dan penyelenggara negara merusak peran guru dan ulama akan rusaklah bangsa dan negara kedepannya.

Banyaknya perekusi dan pelaporan guru di wilayah hukum, karena dianggap guru melakukan perbuatan kekerasan terhadap anak didiknya, guru mendapat ancam an sehingga guru tidak  berani atau membiarkan pelanggaran yang dilakukan anak.

Ada nuansa dan harapan kedepan untuk guru, siswa dan orangtuanya, bahwa dilakukan guru dikelas! Itu wilayahnya untuk memberikan teguran, untuk pendidikan yang salah dilakukan anak bukan untuk menjatuhkan apalagi membunuh karakter anak.

Ditengah maraknya berbagai masalah terhadap guru, dihari guru ada secercah Harapan dari Pengadilan Negeri Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

Dari Layar Televisi pak Hakim mengetukkan palunya… Tok tok Bebas. Seketika seisi ruangan hening, dilanjut ungkapan Terima kasih dan tepuk tangan guru Honorer Supriyani bebas tak terbukti melakukan perbuatan menganiaya anak Aipda WH anggota Polsek Konawe Kendari.

Dalam kesempatan tersebut Supriyani tak kuasa menahan tangisnya hingga menyeka air matanya berkali-kali.

Supriyani mengungkapkan kesedihannya hingga tak kuasa menahan tangisnya saat mengingat tekanan  yang dihadapinya dari para pihak karena menuduh dirinya menganiaya siswanya D anak sang Polisi.

Kuasa hukum Andri Darmawan meyakini kliennya akan di vonis bebas saat doa bersama minggu malam (23.11.2024) . Alhamdulillah Gusti Allah ora sare, keadilan bisa ditegakkan  di negeri ini.

Selamat Hari Guru, Cahayamu mampu menerangi negerimu sampai ahir hayat, *(A Kaotan).

Refleksi Hari Guru, Kado Kebenaran Buat Supriyani
Total Page Visits: 238 - Today Page Visits: 3

Navigasi pos