BOLAMP.NET -LAMONGAN-
Masih dalam rangkaian kegiatan HJL ke-455, Lamongan Exportiva 2024, resmi dibuka oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Rabu (05/06/2024) di Lamongan Sport Center malam lalu.

Kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari ke depan ini (5-9 Juni 2024) memiliki tujuan utama yakni meningkatkan peluang ekspor produk unggulan Lamongan.

“Digelarnya kegiatan ini memiliki tujuan utama membuka peluang ekspor bagi industriawan di Kabupaten Lamongan. Selain itu juga ajang untuk saling memotivasi antar pelaku usaha masing-masing,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat memberikan pengarahan.

Tercatat pada tahun 2023 nilai ekspor Kabupaten Lamongan mencapai 96 Triliun. Capaian tersebut mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, sebagai daerah dengan nilai ekspor tinggi.

“Kegiatan ekspor tentu sangat menunjang kesejahteraan industri. Yang mana keberhasilan tersebut juga akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi para pelaku industri di Kabupaten Lamongan,” kata orang nomor satu di Kota Soto.

Dijelaskan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan Anang Taufik bahwa komoditi penyumbang nilai pemasaran ialah hasil perikanan, produk alas kaki, plastik dan hasil hutan. Pada gelombang pertama ekspor tahun 2024, sebanyak 8 ton komoditi ikan tengiri dan tuna berhasil diekspor ke Thailand.

“Potensi perikanan yang dimiliki Lamongan akan dikelola dengan baik, tentu berkat kolaborasi bersama seluruh perusahaan. Pada gelombang pertama sudah 8 ton yang berhasil kami ekspor, semoga jumlah tersebut terus bertambah,” jelas Anang.

Tidak hanya itu, industri kecil menengah (IKM) yang ada di Lamongan terus aktif dan bertambah, khususnya di bidang makanan dan minuman (mamin). Dari total IKM yang ada di Lamongan yakni 18 ribu, 50% diantaranya bergerak di bidang mamin.

Menurut Anang kondisi terkini pada pelaku IKM mamin cenderung meningkat, karena permintaan selalu stabil. Namun pendampingan oleh Disperindag Kabupaten Lamongan juga terus digencarkan, saat ini yang menjadi tantangan pelaku IKM ialah keterbatasan jaringan dan keterbatasan adaptasi dengan teknologi.

“Produk unggulan dari IKM ini semakin banyak yang berhasil masuk ke pasar modern. Namun Disperindag juga terus mendampingi,” kata Anang.

Selama lima hari ke depan, Lamongan Exportiva akan menampilkan 120 stan yang memamerkan perusahaan industri pendukung ekspor, UMKM naik kelas, layanan ekspor dan P3DN, sosialisasi 11 program prioritas Lamongan, perbankan dan lembaga layanan, perusahaan nasional multi produk, aneka kuliner, hingga wahana hiburan dan permainan.*(DSweto/AKaota)

Exportiva Lamongan 2024 , ” Buka Pelung & Tingkatkan Ekspor “
Total Page Visits: 744 - Today Page Visits: 2

Navigasi pos