Ramainya Nyadran  Desa Wonorejo Sambeng Lamongan

BOLAMP. NET –LAMONGAN- Yang ditunggu masyarakat usai panen melimpah menimbulkan rasa gembira. 
Sebagai bentuk rasa syukur terhadap warga Dusun Jombok, Desa Wonorejo, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur, menggelar tradisi nyadran.

Tradisi nyadran di Kota Soto ini masih rutin dilakukan selepas panen. Apalagi, di desa ini ada tradisi unik saat nyadran, yaitu udik-udikan atau tradisi berebut uang.

Di Lamongan yang masih melestarikan tradisi nyadran salah satunya di Dusun Jombok, Desa Wonorejo, Kecamatan Sambeng. Tradisi ini kembali menarik perhatian masyarakat dengan adanya kegiatan udik-udikan atau berebut uang menjadi bagian dari rangkaian tradisi.

“Tradisi nyadran yang ada di desa kami ini, kami laksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta setelah panen selesai,” kata salah seorang sesepuh Dusun Jombok, Mbah Sapari saat berbincang dengan wartawan, Kamis (24/4/2025).

Menurut Mbah Sapari, tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur atas hasil panen warga yang melimpah. Rangkaian acara nyadran ini dimulai dengan ratusan warga yang berduyun-duyun membawa ambeng berupa jajanan ke makam dan punden Pande yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat.

“Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kami atas hasil panen yang melimpah dan juga doa agar musim tanam ke depan kami kembali mendapat limpahan-Nya,” ujarnya.

Setelah semua warga telah berkumpul, sesepuh desa kemudian melakukan doa bersama. Sebelum semua warga berbagi dan makan bersama di lokasi makam, acara dilanjutkan dengan tradisi yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga, yaitu udik-udikan, dimana uang disebar oleh sesepuh desa dan warga setempat untuk kemudian diperebutkan oleh warga.

“Kami berharap dengan melaksanakan tradisi ini, kami semua akan mendapatkan perlindungan dan hasil panen yang lebih baik di masa depan,” ungkap Mbah Sapari.

Suasana menjadi meriah saat warga berebut uang yang disebar. Selain udik-udikan, sejumlah warga juga melakukan kaul atau nadhar sebagai bentuk permohonan agar mereka dapat sembuh dari penyakit dan terhindar dari musibah, terutama serangan virus PMK yang telah menyebabkan banyak sapi milik warga setempat mati.

Salah seorang warga yang ikut berebut uang udik-udikan itu adalah Ghofar (28) yang mengaku sengaja ikut berebut uang karena percaya hal tersebut dapat membawa berkah bagi dirinya. Selain itu , ia juga menganggap uang dari udik-udikan tersebut bisa ia pakai untuk membeli sesuatu yang berguna bagi dirinya.

“ ikut royokan mas, dapat uang sebagai tengara rejeki yang kita Terima setahun kedepan” ujar Ghofar dengan wajah sumringah.

Dusun Jombok menjadi salah satu dusun atau desa di Kabupaten Lamongan yang tetap melestarikan tradisi nyadran ini. Hampir setiap tahun, nyadran ini mereka gelar selepas panen.

Tradisi nyadran di Dusun Jombok ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga, menjadikan acara ini sebagai salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan.

Acara ini perlu kita lestarikan dan kita tingkatkan sebagai kekayaan lokal untuk  mengucapkan Terima kasih pada gusti Allah, sekaligus sebagai tempat kumpul dan silaturahmi warga yang menetap dan warga yang diluar desa untuk bersama-sama melestarikan budaya ini. *(Fink)

Serunya Udik-udikan, saat Nyadran Desa Wonorejo Sambeng
Total Page Visits: 345 - Today Page Visits: 4

Navigasi pos