Proyek Dam Kuro
BOLAMP.NET-LAMONGAN-
Keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan untuk menangani bencana tahunan banjir di wilayah Bengawan Jero, Lamongan Utara sudah dijalankan.
Hal itu di uktikab dengan dimulainya pembangunan proyek penanganan Bengawan Jero di Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro, Desa Kuro, Lamongan, Kamis (19/10/2023), kemarin.
Proyek penanganan Bengawan Jero tersebut meliputi rehab pintu air, pembangunan rumah genset pompa Kuro, dan penambahan kapasitas pompa 3000 liter/detik sebanyak 2 buah. Penambahan 2 buah pompa menambah jumlah kapasitas air di UPT Kuro menjadi 10.000 liter/detik.
Menandai dimulainya proyek tersebut, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akh. Jazli, melakukan kunjungan ke UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun.
Mewakili Gubernur Jawa Timur, Akh. Jazli, menuturkan proyek tersebut dilaksanakan guna mengatasi banjir tahunan yang menjadi momok di Kabupaten Lamongan.
“Bu Gubernur berpesan agar serius menangani proyek ini karena ini betul-betul dibutuhkan masyarakat, mudah-mudahan membawa manfaat dan maslahat,” ujar Jazli.
Pasalnya melihat data dampak banjir yang terjadi di awal tahun ini, genangan banjir yang terjadi selama 6 bulan mengakibatkan sebanyak 6.672 rumah penduduk tergenang di 59 desa, 8 kecamatan, serta fasilitas umum meliputi 55 sekolah, 22 tempat ibadah, dan 7 fasilitas kesehatan.
Dikatakan, Wakil Bupati Abdul Rouf, Bengawan Jero memiliki karakteristik di bawah elavasi muka air laut, hal ini mengakibatkan apabila volume air meningkat menjadikan pembuangan air ke muara menjadi lambat.
“Wilayah Bengawan Jero kalau banjir ini tipenya agak susah keluar airnya, tahun lalu ini mencapai 6 bulan lebih, karena karakteristik Bengawan Jero berada di bawah eklavasi muka air laut sehingga menjadikan lamanya pembuangan air ke muara. Artinya kalau pagi kita bisa membuang kalau siang air air laut yang masuk, ini menjadikan susahnya membuang air genangan,“ ungkap Wabup Rouf.
Untuk mengoptimalisasi penanganan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan, Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai langkah kongkrit yang terbagi menjadi 3 cara yakni operasi pemeliharaan dan peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penanganan operasi melalui koordinasi lintas sektor, serta operasi buka tutup pintu dam dan penanganan kritis tanggul jebol.
Sementara, sebagai bentuk pemeliharaan agar tidak terjadinya luapan kiriman air yang bermuara di Bengawan Jero terlah dilakukan berbagai upaya mulai dari pengerukan waduk dan embung di desa dengan tambahan tampungan sebesar 177000 m3, pengerukan 6 sungai utama Bengawan Jero sepanjang 11 km, normalisasi kanal banjir perkotaan sepanjang 6 km, serta pembersihan melalui program garpu sendok (Gerakan Perahu Sikat Enceng Gondok) sepanjang 35 km.
Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Baju Tri Haksono, membeberkan, proyek tersebut akan dikerjakan selama 60 milyar yang berasal dari 1/3 APBD Pemkab Lamongan serta 2/3 dari Pemprov Jawa Timur.
“Kontraknya sebenernya 3 bulan, tapi pompanya ini pesan dari luar negeri membutuhkan waktu untuk pemesanannya, tapi kita pastikan November ini barang sudah masuk sedangkan genset sudah ready tinggal bangun rumah genset.
Sehingga Akhir desember bisa selesai dan dapat berfungsi, dan kemungkinan el nino saat ini cukup panjang yang di prediksikan sampai Desember ini membantu kita untuk pelaksanaan lebih cepat,” pungkasnya.(D.swito/A Kota)